SUKABUMIUPDATE.com - Work Life Balance sempat digaungkan keras oleh para pekerja di tengah tuntutan kebutuhan dan kesejahteraan hidup. Work Life Balance adalah istilah kekinian yang menggambarkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.
Pekerjaan memang dibutuhkan, namun hidup tidak selalu berputar dalam poros pekerjaan. Faktanya setiap orang pasti memiliki kehidupan pribadi yang juga membutuhkan perhatian khusus, sederhananya masuk ke dalam deretan prioritas.
Skala prioritas setiap orang pun berbeda, tidak ada yang persis sama. Ini karena tujuan atau target yang ditentukan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan.
Baca Juga: Info Loker Jawa Barat Lulusan SMA, Lokasi Penempatan Dekat Sukabumi
Lebih detail, survei terbaru dari JobStreet menyebut Work Life Balance menjadi pertimbangan mayoritas pencari kerja di Asia Tenggara dan Hong Kong dan sebagai prioritas utama memilih pekerjaan. Angka ini bahkan mencapai 71 persen, seperti dilansir via Tempo.co.
Di Indonesia sendiri sebanyak 43 persen responden mengatakan Work Life Balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan. Selain itu, 42 persen responden menyatakan kesempatan jenjang karir sangat penting dalam memilih pekerjaan.
Survei tersebut dirilis pada 1 Maret 2023 oleh SEEK, Boston Consulting Group (BCG), dan The Network. Survei mewawancarai 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Menurut JobStreet, pencari kerja di Indonesia lebih terbuka terhadap tawaran pekerjaan dan hanya sedikit responden memiliki isu terkait deal-breaker.
Baca Juga: Kenapa Gagal Wawancara Kerja Padahal Lancar Menjawab? Mungkin Ini Alasannya!
Dalam memilih karier, para responden memprioritaskan cuti yang tetap digaji, asuransi dan tunjangan, tugas-tugas kerja yang rumit, dan mendapat peluang kepemimpinan dibanding rata-rata responden global.
Sistem kerja yang disukai
Sebagian besar pekerja Indonesia menyukai sistem kerja hibrida meskipun 38 persen di antaranya terbuka untuk kembali bekerja di kantor secara penuh. Terkait jadwal, pencari kerja di Indonesia lebih memilih bekerja dengan jadwal standar lima hari dalam seminggu.
"Harapan orang terhadap pekerjaan telah berubah secara radikal dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan pencari kerja tidak ingin hidup untuk bekerja tetapi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata Partner dan Associate Director di BCG, Sagar Goel, dikutip Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Cara Ikut Tren Instagram National Little You Day, Nostalgia Foto Masa Kecil
Meskipun gaji tinggi mungkin menjadi cara untuk menarik perhatian pencari kerja, Goel memandang uang tidak cukup untuk mempertahankan karyawan dalam jangka panjang.
"Budaya yang mendukung work life balance memungkinkan fleksibilitas dan menekankan hubungan kerja yang baik sama pentingnya," jelasnya.
JobStreet menilai pasar tenaga kerja di Indonesia sangat kompetitif, ditunjukkan dari survei 76 persen responden mendapat tawaran pekerjaan beberapa kali dalam setahun dengan tawaran pekerjaan di berbagai bidang.
Sebanyak 75 persen orang Indonesia juga percaya mereka memiliki posisi tawar yang kuat saat mencari pekerjaan. Namun, saat mendekati peluang kerja, 43 persen responden akan menolak peluang kerja yang menarik jika mendapat pengalaman rekrutmen yang buruk.
Sumber: Tempo.co