SUKABUMIUPDATE.com - Wawancara termasuk salah satu tahapan seleksi calon karyawan yang kerap diantisipasi, mengingat banyak kandidat yang berguguran di tahap ini. Umumnya, seleksi karyawan meliputi berkas administrasi, psikotes dan wawancara.
Penyebab gagal wawancara kerja terkadang tidak bisa diprediksi. Ini karena kandidat yang merasa lancar menjawab pun bisa dinyatakan tidak lolos.
Tidak lolos wawancara kerja ini tak jarang berbekas bagi para Jobseeker hingga enggan dan kapok untuk melamar kerja di tempat lain.
Ada beberapa tanda sinyal kegagalan yang diberikan HRD ketika sesi wawancara berlangsung. Misalnya dilansir via Tempo.co, usai wawancara HRD mengatakan kamu memiliki semua keterampilan yang dicari tetapi perusahaan harus mewawancarai satu orang lagi sebagai formalitas.
Baca Juga: 3 Mitos Pantai Palabuhanratu Sukabumi, Kamar Hotel 308 hingga Larangan Baju Hijau
Ketika itu, bisa jadi kamu merasa sangat yakin akan mendapat pekerjaan tersebut. Namun, dua hari kemudian justru kamu menerima kabar tidak lolos seleksi. Jika sudah berada di dunia kerja cukup lama maka kamu mungkin sudah pernah berada dalam situasi hampir pasti mendapatkan pekerjaan tapi kemudian mendapat kabar tidak terpilih.
Lantas, pertanyaan yang muncul adalah apa yang membuat HRD memilih kandidat lain padahal kamu menjawa semua pertanyaan wawancara dengan lancar?
Lebih lanjut, Carol Cochran, direktur SDM di Flexjobs, mengatakan, "Terkadang orang memiliki sesuatu yang ekstra, yang perusahaan tidak bisa abaikan. Saran saya untuk calon karyawan adalah untuk menunjukkan yang terbaik, versi paling jujur dari diri sendiri, dan menghormati proses dan orang-orang di belakangnya." dikutip Rabu (22/2/2023).
Baca Juga: Sinopsis Call it Love, Drakor Lee Sung Kyung yang Tayang Hari Ini
Berikut beberapa alasan mengapa tidak lolos wawancara kerja padahal lancar ketika menjawab, seperti dilansir dari Cheat Sheet.
1. Penampilan
Anda tidak harus menilai buku dari sampulnya. Tapi jika soal masalah wawancara kerja, apapun itu, Justine Miller, konsultan SDM The Stir Group, mengatakan penampilan juga berperan penting.
"Jika seorang manajer memiliki dua kandidat besar tapi hanya tersedia satu posisi kerja, proses eliminasi menjadi lebih kreatif. HRD akan mempertimbangkan bagaimana kamu mewakili perusahaan. Jika Anda bangga dengan penampilan dan berpakaian dengan standar perusahaan, HRD akan bangga dengan pekerjaan Anda," tutur Miller.
2. Kepribadian
Jika benar-benar ingin membuat tim perekrut karyawan terkesan, pastikan tetap positif dan optimis. Sikap negatif bisa menghilangkan kesempatan mendapatkan pekerjaan, kata Brad Stultz, koordinator SDM di Totally Promotional.
Ketika membuat seleksi akhir antara dua kandidat, kepribadian dan sikap umum calon karyawan dapat menjadi dua faktor yang mendorong salah satu unggul dari yang lain. Kedua faktor tadi bisa menjadi bukti nyata atau tidaknya karyawan akan berintegrasi dengan baik ke dalam budaya organisasi.
Calon yang tahu pekerjaan rumah, menunjukkan minat yang baik dalam perusahaan dan memiliki pemahaman tentang budaya perusahaan, lebih mungkin untuk mengatur dirinya sendiri secara terpisah.
3. Komunikasi
Anda mungkin cocok dengan budaya perusahaan, tampil oke, dan memiliki kepribadian yang hebat. Tetapi jika keterampilan komunikasi kurang, ini bisa menghambat. Pelatih Kepegawaian Jen Teague mengatakan komunikasi adalah kunci.
"Jika calon karyawan ingin unggul, maka dia harus siap untuk wawancara," ungkap Teague.
"Mereka harus datang dengan pengetahuan tentang posisi kerja yang dilamar dan perusahaan serta tahu bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan populer seperti, 'Ceritakan tentang diri Anda,' dan, 'Di mana Anda melihat diri dalam lima tahun ke depan?'" tuturnya.
Ucapan terima kasih juga menentukan nasib jobseeker. Pastikan mengucapkannya saat wawancara selesai. Tidak banyak pelamar yang melakukan itu.
Baca Juga: Alergi Nasgor, Inilah Deretan Artis yang Gak Bisa Makan Sembarangan
4. Budaya perusahaan
Terkadang dipertimbangkan apakah kamu akan cocok dengan budaya perusahaan atau tidak. Hal ini penting karena jika tidak ada kecocokan Anda mungkin akan merasa tidak nyaman dengan pekerjaan untuk waktu yang lama.
David Waring, pendiri Fit Small Business, mengatakan ketidakcocokan budaya adalah alasan yang cukup untuk tidak memperpanjang tawaran pekerjaan.
"Jika kedua kandidat sama-sama memenuhi syarat, maka uji dan teliti apakah mereka cocok atau tidak dengan budaya perusahaan," ujar Waring.
Apakah calon karyawan ini bisa bergaul dengan baik dengan bos dan karyawan lain dan apa etos kerja calon karyawan. Satu hal yang dapat dilakukan oleh calon karyawan untuk meningkatkan kecocokan dengan budaya perusahaan adalah dengan bertanya tentang hal itu, kemudian beri contoh bagaimana mereka cocok dengan budaya berdasarkan respons perusahaan.
Kandidat harus berbicara tentang tantangan yang dihadapi. Kandidat juga harus menyebutkan tantangan yang tidak tahu jawabannya dan menjelaskan bagaimana mereka menangani situasi itu. Ini akan membedakan jobseeker dari kandidat lain.
Sumber: Tempo.co