SUKABUMIUPDATE.com - Isra Miraj adalah bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena sejak saat inilah Nabi Muhammad mendapat perintah menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Saat perjalanan Isra Miraj dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan itu bersama Malaikat Jibril menggunakan buraq.
Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Tahun ini, peringatan Isra Miraj 2023 atau 27 Rajab 1444H bertepatan dengan tanggal 18 Februari 2023.
Untuk memperingati Hari Isra Miraj 1444/2023, ada banyak kegiatan Islami yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan mengadakan lomba pidato bertema Isra Miraj. Adapun contoh pidato Isra Miraj yang bisa dijadikan inspirasi yakni sebagai berikut seperti dikutip via Suara.com.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan Pemotor di Jembatan Pamuruyan Sukabumi
Contoh Teks Pidato Isra Miraj
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada yang terhormat, kepala sekolah, guru-guru, dan wali kelas
Yang terhormat, ketua kelas dan teman-teman yang Allah SWT muliakan
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja-puji syukur pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kita semua.
Shalawat salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan pidato berjudul "Wahyu yang Diterima Nabi SAW dalam peristiwa Isra Miraj".
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam dan menjadi salah satu mukjizat yang beliau terima dari Allah SWT. Secara etimologi, isra memiliki makna berjalan atau perjalanan dan miraj memiliki makna naik.
Secara istilah, isra miraj berarti memiliki makna sebagai perjalanan spiritual Nabi SAW dalam waktu semalam dari Masjidil Haram Mekkah ke Masjidil Aqsa Yerussalem kemudian ke Langit Ketujuh atau Sidratul Muntaha untuk mendapatkan wahyu salat lima waktu dari Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah yang termaktub dalam Alquran surah Al Isra ayat 1 yang bunyi ayatnya sebagai berikut,
Sub-hanallazi asra bi'abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsallazi barakna haulahi linuriyahu min ayatina, innahu huwas-sami'ul-basir
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,
Dalam peristiwa tersebut, Nabi SAW menuju ke langit ketujuh dan kemudian bertemu Allah SWT. Di sana, Nabi SAW menerima wahyu shalat 50 waktu dalam sehari. Nabi SAW pun menyanggupinya.
Saat kembali, Nabi SAW bertemu Nabi Musa. Lalu Nabi Musa mengingatkan Nabi SAW agar meminta keringanan pada Allah SWT karena umat Nabi SAW tak akan sanggup jika menjalankan shalat wajib sebanyak itu.
Nabi SAW setuju dengan usulan Nabi Musa. Nabi SAW pun kembali menghadap Allah SWT dan memohon keringanan. Usai mendapat keringanan, Nabi SAW kembali bertemu Nabi Musa dan memberikan sar untuk memohon keringanan lagi pada Allah SWT karena jumlahnya masih dianggap memberatkan.
Rasulullah SAW pun kembali menghadap Allah SWT dan memohon keringanan lagi. Usai memohon keringan sholat berkali-kali, Allah SWT kemudian menguranginya menjadi lima waktu seperti jumlah waktu shalat yang kita lakukan saat ini.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Ketika Nabi SAW bercerita mengenai peristiwa Isra Miraj tersebut pada kaum Quraisy di Makkah, bukan hanya kaum kafir Quraisy yang tak mempercayainya, tapi beberapa pengikut Nabi SAW pun banyak yang tak percaya akan peristiwa tersebut.
Alasannya karena jarak antara Mekkah menuju Baitul Maqdis tidak mungkin bisa dilakukan dalam semalam melainkan dalam waktu sebulan. Mereka pun tetap tak mempercayainya walaupun Nabi SAW mampu menjelaskan ciri-ciri Baitul Maqdis.
Baca Juga: Makna Sosial Salat Jumat, Solusi Ummat Islam Kekinian
Dari sekian orang yang tak mempercayainya, hanya Sayidinna Abu Bakar yang tak ragu sedikitpun mengenai kejadian yang dialami oleh Rasulullah. Dia adalah orang pertama yang meyakini serta membenarkan peristiwa Isra Miraj yang dialami Nabi Muhammad SAW.
Demikian pidato yang saya sampaikan tentang "Wahyu yang Diterima Nabi SAW dalam peristiwa Isra Miraj". Kurang lebihnya saya memohon maaf.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Itulah contoh pidato Isra Miraj untuk lomba pidato tema Isra Miraj yang bisa dijadikan inspirasi.
Sumber : Suara.com/Ulil Azmi