SUKABUMIUPDATE.com - Memanjatkan doa termasuk cara bagi umat muslim untuk meminta permohonan kepada Allah SWT, terutama sebelum melakukan berbagai aktivitas. Misalnya memanjatkan Doa Mensyukuri Nikmat Kepada Allah SWT.
Doa sendiri adalah unsur yang paling esensial dalam ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW "Doa itu ibadah" dan "Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdo'a kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang".
Salah satu do'a yang bisa dipanjatkan adalah Doa Mensyukuri Nikmat kepada Allah SWT atas segala keberkahan hidup.
Doa Mensyukuri Nikmat ini dikutip dari Buku berjudul "Kumpulan Doa Sehari-Hari" yang ditulis oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Tahun 2013 dan dapat diakses secara Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam di situs resmi simbi.kemenag.go.id.
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
Berikut Doa Mensyukuri Nikmat dikutip dari Al-Qur'an, tertuang dalam QS. An-Naml Ayat 19.
Doa Mensyukuri Nikmat (QS. Al-Naml: 19)
Surat An-Naml Ayat 19
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Arab-Latin: Fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn.
Artinya: Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.
Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS. Al-Naml: 19).
Baca Juga: Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi: Tempat Robin Hood Indo, Perampok Emas 70-an Bersembunyi
Ada beberapa tafsir tentang QS. An-Naml Ayat 19 atau surat yang digunakan sebagai Doa Mensyukuri Nikmat, dikutip via tafsirweb.com.
Pelajaran Menarik Tentang Doa Mensyukuri Nikmat yang tertera dalam Surat An-Naml Ayat 19.
Tafsir Surat An-Naml Ayat 19 Menurut Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia
Hingga ketika mereka sampai di sebuah lembah sarang semut, seekor semut berkata,
“Wahai sekalian semut, masuklah kalian ke sarang-sarang kalian, agar Sulaiman dan bala tentaranya tidak membinasakan kalian, sedang mereka tidak menyadarinya.”.
Maka Sulaiman tersenyum sembari tertawa karena mendengar perkataan semut itu lantaran semut itu paham dan sadar untuk mengingatkan kawanan semut. Dan Sulaiman merasakan betapa besar nikmat Allah kepada dirinya, maka dia hadapkan hatinya kepadaNya dengan berdoa,
“Wahai Tuhanku, berilah aku ilham dan taufik untuk mensyukuri kenikmatanMu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar dapat beramal shalih sehingga Engkau ridha kepadaku, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam kenikmatan surgaMu bersama hamba-hambaMu yang shaleh yang telah Engkau ridhai amal perbuatan mereka.”.
Baca Juga: Rugikan Negara Puluhan Milyar, Kronologi Kejaksaan Tahan Kadinsos Sukabumi
Tafsir Surat An-Naml Ayat 19 Menurut Al-Mukhtashar/Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Ketika Sulaiman mendengar ucapan semut itu, ia pun tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Lalu dia berdoa memohon kepada Tuhannya,
"Wahai Tuhanku! Bimbinglah aku dan ilhamkan padaku untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan berilah aku taufik untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; serta masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.".
Tafsir Ringkas Surat An-Naml Ayat 19 Menurut Kementerian Agama RI/Surat An-Naml Ayat 19
Begitu mendengar perkataan semut maka dia, sulaiman, tersenyum lalu tertawa karena mendengar perkataan semut itu, dia senang dengan anugerah Allah yang diperlihatkan kepadanya. Dan sebagai ungkapan rasa syukur, dia, sulaiman, berdoa, 'ya tuhanku yang memeliharaku! anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang demikian banyak yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan berikanlah juga aku ilham agar aku bisa mengerjakan kebajikan yang engkau ridai; dan masukkanlah aku, dengan rahmat-Mu, ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.
Jika pada ayat yang lalu nabi sulaiman memahami bahasa semut, pada ayat ini nabi sulaiman memahami bahasa burung, antara lain burung hudhud. Nabi sulaiman menggunakan burung hudhud untuk berbagai keperluan seperti membawakan surat, mencari air dan memantau keadaan bangsa lain. Dan pada satu kesempatan, dia, sulaiman, memeriksa burung-burung yang ada di sekitarnya, lalu berkata kepada prajurit yang ada, 'mengapa aku tidak melihat burung hudhud' kemanakah dia' apakah ia termasuk yang tidak hadir'.
Sumber : berbagai sumber.