SUKABUMIUPDATE.com - Ahmad Naufal kini dikenal sebagai breeder atau pembudidaya ayam dan unggas hias, dengan brand naufal farm. Pemuda 29 tahun ini pindah dari Sukabumi ke Cipatat Bandung Barat 4 tahun lalu, untuk memulai usaha ternak dan jual beli unggas-unggas eksotis.
Tahun 2018, berawal dari ternak bebek (pedaging) untuk dipasarkan di Sukabumi. Naufal yang pernah menetap di Rambay Cisaat ini kemudian pindah ke Cipatat Bandung Barat, memulai bisnis baru di dunia hobi unggas hias.
“Lebih menjanjikan,” ucap Naufal kepada sukabumiupdate.com, Rabu (8/2/2023).
Baca Juga: Terancam! Komunitas: Merak Jawa Ada di Leuweung Hideung Cibitung Sukabumi
Kini dari huniannya di Cipatat Elok blok i-37 RT 04 RW 21, Bandung barat, Naufal Farm dikenal sebagai breeder ayam hias dan unggas eksotis lainnya. Bisnis kekinian yang memanfaatkan media sosial, membantu Naufal tak hanya urusan pemasaran tapi juga berbagi ilmu ternak.
Koleksinya cukup banyak, baik unggal lokal maupun import. Ada ayam poland, ayam Arab, ayam batik Kanada, batik Italia, bantam cochin, Brahma, kalkun, ringneck pheasant, ayam ketawa, ayam kapas, merak biru, bebek mandarin dan masih banyak lagi.
Budidaya dilakukan di kandang berukuran 15 kali 10 meter di samping rumah. Berawal dari membeli tiap jenis indukan hewan unggas-unggas tersebut.
Baca Juga: Kontes Ayam Kate Didorong Masuk Calendar of Event Kota Sukabumi
“Saya banyak beli indukan lewat online juga dari Jawa Tengah dan daerah lainnya,” jelas Naufal.
”Budidaya ayam hias sama dengan ayam umumnya. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, berikan asupan gizi dan vitamin serta jaga kondisi kandang tetap bersih," sambungnya.
Koleksi Ahmad Naufal saat ini cukup banyak, dengan nilai jual hobi yang kadang sering disebut tak ada harganya. “Orang kalau udah suka, cinta kadang nggak mikirin harga. Itulah poin dari bisnis ini, koleksi eksotis unggas hias,” bebernya.
Baca Juga: Berbahaya Jangan Dipelihara! Burung Kenari Asli Indonesia Penunggu Lereng Pangrango
Merah biru hasil tangkaran Naufal pernah yang terjual Rp 17 juta per ekor. Dengan omset saat ini tentu pemuda ini tidak pernah menyesal harus memulai usaha ini dan meninggalkan pekerjaan sebagai auditor keuangan.
“Saya pernah dapet omset hingga ratusan juta per bulan. Itu sebelum pandemi,” ungkap Naufal.
Kekinian ia terus mengasah kemampuan breeder dan menambah koleksi unggas eksotis. Terutama jenis unggas yang banyak diminati seperti Ayam Poland atau ayam jambul.
Baca Juga: Julang Emas Mati Ditembak, Burung Ikon Geopark Ciletuh Sukabumi Kini Tersisa 3 Ekor
“Atau jenis onagadori yang ekornya bisa mencapai 20 meter, namun orang jadi repot karena unggas ini manja. Kalo jalan ekornya harus kita pegang agar tidak kotor seperti gaun pengantin, hahaha," lanjutnya sambil tertawa.
Namanya Ia juga usaha, tak selalu merasakan untung besar. Balik modal kadang tipis adalah tantangan dari bisnis hobi ini.
“Ya namanya memelihara makhluk hidup, kadang ada ayam yang mati, khususnya jenis impor, rentan karena faktor cuaca,” jelas Naufal yang juga memanfaatkan limbah dapur sebagai pakan tambahan ternak-ternaknya. Intip koleksi unggas eksotis di akun-akun media sosial Ahmad Naufal.
Reporter: Restu (Kontributor)