SUKABUMIUPDATE.com - Pabuaran menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang saat ini sedang berupaya mengoptimalkan potensi hasil pertanian, baik padi, kacang tanah, serta singkong yang menjadi andalan kecamatan tersebut. Selain itu, penataan infrastruktur juga menjadi bagian dari program pembangunan, demi optimalnya aktivitas kegiatan masyarakat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kecamatan Pabuaran memiliki luas sekitar 12.748,22 hektare serta berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Letak Kecamatan berpenduduk 44.811 jiwa (laki laki 22.713 jiwa dan perempuan 22.098 jiwa--berdasarkan Sensus Tahun 2020) ini berbatasan dengan Kecamatan Jampangtengah di sebelah utara, kemudian sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kalibunder, sebelah barat dengan Kecamatan Lengkong, dan bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Sagaranten.
Mayoritasnya atau sekitar 75 persen warga Kecamatan Pabuaran bermata pencaharian sebagai petani. Sementara sisanya ada yang menjadi pegawai negeri, pegawai swasta, pedagang dan wirausaha. Selain itu, Kecamatan Pabuaran tercatat memiliki tujuh desa, yaitu Desa Pabuaran, Sirnasari, Bantarsari, Cibadak, Ciwalat, Lembursawah dan Sukajaya.
Baca Juga: SDN 2 Citanglar Ambruk, Disdik Sukabumi Bilang Diusahakan Tahun Ini Rehab
Adapun untuk potensi wisata yaitu Curug Cicayur Desa Sukajaya, Puncak Pilar Desa Ciwalat, Wisata Gaul Desa Pabuaran, Gunung Gebeg Desa Cibadak, Situ Cukang Paku Desa Sirnasari, Situ Cibuluh Desa Bantarsari, serta Puncak Angin Desa Lembursawah.
Camat Pabuaran Ade Akhsan mengatakan, potensi pertanian yang menjadi andalan Kecamatan Pabuaran sementara ini ada tiga komoditi yakni, padi, kacang tanah, serta singkong. "Hasil dari pertanian, saat ini lebih banyak dijual keluar daerah, hal inilah yang menjadi perhatian kami, bagaimana kedepan ada ciri khas hasil pertanian dari wilayah Pabuaran, baik pengolahan bahan baku, maupun brandingnya," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (3/1/2023).
Lebih lanjut Ade menuturkan, di Kecamatan Pabuaran sebenarnya ada beberapa home industri atau UMKM yang mengolah hasil pertanian, seperti keripik singkong, kemudian ada juga dodol ketan dan kerajinan bronjong dari bambu, akan tetapi skalanya menurut dia masih kecil, sehingga perlu adanya pengembangan kemasan yang baik, maupun dalam variatif rasa, serta campuran bahan baku lainnya.
Baca Juga: 232 Anak di Sukaresmi Alami Stunting, Dinkes Sukabumi Ajak Warga Lebih Peduli
"Kami sebagai hanya sebagai fasilitator, yang siap untuk memajukan UMKM, namun yang paling penting para pelakunya ada keinginan untuk berkembang, terutama peningkatan SDM," ungkapnya.
Kemudian agar pengolahan hasil pertanian seperti padi lebih berkualitas, kata Ade, di Kecamatan Pabuaran bahkan sudah dibangun sarana pengolahan hasil panen berupa lumbung pangan, yang terletak di Desa Bantarsari. "Adanya lumbung pangan ini selain pengolahan padi akan lebih berkualitas, juga untuk menjaga harga tetap stabil," ujarnya.
Perihal potensi wisata, lanjut Ade, ada beberapa potensi wisata yang sudah mulai berkembang di Kecamatan Pabuaran, seperti Situ Cukang Paku, Puncak Angin, serta Puncak Pilar, akan tetapi perlu penataan kembali.
Baca Juga: 5 Kegiatan Edukatif di Sekolah dalam Menyambut Peringatan Isra Miraj
"Yang terpenting adalah infrastruktur, terutama akses jalan yang memang perlu penataan. Jalan penghubung antar desa, yang menghubungkan Kecamatan Pabuaran, dengan Kecamatan Kalibunder, kondisinya rusak," terangnya.
"Sarana pendukung lainnya, beberapa pembangunan dari APBD Kabupaten Sukabumi, baik bidang pertanian, seperti irigasi, lumbung pangan, juga jalan kabupaten sudah direalisasikan di Kecamatan Pabuaran," pungkasnya.
(Advertorial)