SUKABUMIUPDATE.com - Travellers Kereta Api, pasti sudah tidak asing dengan para pekerja di Stasiun yang umumnya berseragam orange bukan? Ya, mereka adalah pekerja jasa porter.
Jasa Porter Stasiun, seperti namanya, pekerjaan mereka adalah membantu membawakan barang para penumpang di Stasiun Kereta Api.
Biasanya, sebagian penumpang kereta api lebih memilih membawa barang sendiri dibandingkan menggunakan jasa pekerja porter stasiun. Padahal, sedikit keluwesan hati penumpang untuk memberikan mereka mandat adalah secercah harapan bagi pekerjaan porter.
Baca Juga: Sejumlah Anak SD Diduga Keracunan Roti Promosi Gratis, Kecolongan Tanggal Kedaluwarsa
Meskipun kehadiran para pekerja porter ini dinilai sangat membantu masyarakat, dikutip via Tempo.co. Terlebih untuk mereka yang membawa atau memiliki banyak barang ketika melakukan perjalanan. Dengan adanya porter, masyarakat jadi tidak akan kerepotan lagi membawa barang bawaannya sendiri.
Sederet Fakta Pekerja Jasa Porter di Stasiun
1. Pekerja Porter di Stasiun Tidak Mendapatkan Upah dari PT KAI
Melalui akun media sosial Twitter-nya, PT KAI menjelaskan jika profesi porter di stasiun tidak mendapatkan upah setiap bulannya dari PT KAI. Hal ini karena status pekerjaan porter sebagai freelancer atau pekerja lepas sehingga tidak ada upah rutin setiap bulan. Adapun untuk penghasilan porter adalah murni dari komisi yang diberikan oleh para pengguna jasa.
2. Tarif Jasa Pekerja Porter di Stasiun
Untuk tarif jasa porter, PT KAI mengungkapkan tidak ada patokan atau batasan harga yang ditentukan untuk membayar jasa porter di stasiun kereta api. Besaran harga jasanya dapat disesuaikan dengan dana yang diberikan oleh penumpang kepada porter.
Namun pada umumnya, kisaran tarif yang berlaku untuk porter adalah antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per satu kali jasa. Tetapi, jumlah ini biasanya akan disesuaikan dengan jumlah barang dan beban yang diangkat oleh porter. Sedangkan untuk pembayarannya, dapat dilakukan ketika barang penumpang sudah selesai diantarkan.
Baca Juga: Peneliti China Sebut Bumi Berhenti Berputar, Ini Sederet Fakta hingga Kontroversinya
3. Pekerja Porter di Stasiun Mendapat Pembinaan Sebelum Bekerja
Sebelum bekerja, seorang porter biasanya akan mendapatkan pembinaan khusus terlebih dahulu dari PT KAI. Setelah itu, porter baru dapat bekerja dan diberi kebebasan untuk mengelola sendiri pendapatannya. Sehingga, tidak ada tarif khusus dari PT KAI untuk penggunaan jasa porter di stasiun.
4. Pekerja Porter di Stasiun Punya Seragam Khusus
Pada awalnya, seorang pekerja porter tidak memiliki seragam khusus dalam bertugas. Mereka hanya diberi nomor sebagai tanda pengenal saja. Tetapi, demi meningkatkan kenyamanan penumpang, porter pun diberikan seragam khusus. Meski begitu, seragam ini bukanlah dari PT KAI khusus, melainkan hasil koordinasi ketua porter yang ada di stasiun.
Adapun tujuan pemberian seragam khusus porter ini adalah untuk meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan. Seperti jika ada barang yang hilang atau ada kesalahan dalam pengantaran barang, maka pengguna jasa dapat langsung menyebutkan nama porter bersangkutan untuk bertanggung jawab. Pada seragam kerja porter, akan tertera nama porter bersangkutan di bagian saku depannya. Kemudian, pada bagian belakang seragam juga ada tulisan porter untuk membedakan dengan seragam yang biasa.
Baca Juga: Red Flag! Kenali 5 Tipe Lelaki Toxic untuk Jadi Pasangan Hidup
5. Pekerja Porter di Stasiun Bukan Pegawai Tetap
Porter bukanlah pekerjaan tetap yang ada di stasiun, status pekerjaan porter adalah freelancer atau pekerja lepas. Meski begitu, porter tetap dikoordinasi oleh seorang ketua yang bertanggungjawab atas suatu stasiun. Untuk orang yang ingin menjadi porter, diharuskan mendaftar terlebih dahulu ke PT KAI untuk mendapat pembinaan.
Nah, setelah menyimak ulasan Fakta Pekerja Porter di Stasiun, jika Anda ingin menggunakan jasa porter, maka pastikan untuk memberinya imbalan sesuai dengan besaran beban yang diangkat. Selain itu, pastikan juga mengetahui nama porter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
SUMBER: TEMPO.CO | VIVIA AGARTHA | RADEN PUTRI