SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia kini tak hanya sedang diterpa isu-isu peristiwa meresahkan namun juga momen-momen membanggakan.
Nono, sapaan akrab salah satu pelajar SD di NTT membawa kabar baik bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui raihan prestasi di kancah global.
Pelajar berusia 8 tahun itu heboh diberitakan media berkat prestasi Matematikanya, yaitu Juara 1 Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.
Merangkum dari berbagai sumber, Nono memiliki nama lengkap Archangels Hendrik Meo Tnunay yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pelajar berprestasi NTT ini adalah siswa SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang.
Baca Juga: Boboko hingga Hihid! Belajar Etnomatematika dalam Budaya Sunda di Sukabumi
Nono dinobatkan sebagai juara 1 Matematika internasional setelah bersaing dengan sekitar 7000 siswa dari seluruh dunia.
Indonesia patut berbangga! Mengingat prestasi Nono ini tak tanggung-tanggung, karena berhasil mewakili Indonesia dengan menduduki posisi pertama, mengalahkan posisi kedua dari Qatar dan ketiga dari USA.
Perwakilan dari Internasional Abacus World Competition, Lily Sianto mengundang Gubernur, Wakil Gubernur dan rekan-rekannya untuk berkenan hadir pada acara penyerahan penghargaan kepada Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay yang akrab dipanggil Nono ini.
“Nono berada pada juara pertama pada tahun 2022 sedangkan juara tiga diduduki olehnya pada tahun 2021 yang telah membawanya sampai sekarang” ungkap lily sianto, dikutip via floreseditorial.com, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga: Pelajar SMP Jago Ngedance Dinyinyir Generasi Rusak, Agnez Mo Justru Ingin Beri Selamat
Viktor Bungitlu Laiskodat (VBL), Gubernur NTT pun merasa bahwa prestasi Nono ini bukan prestasi abal-abal dan asal-asalan. Dirinya mengaku bangga ketika menerima perwakilan dari lembaga Internasional Abacus Bryan Gym pada Jumat, (6/1/2023) lalu.
“Saya merasa senang dan bangga melihat anak seperti nono yang cerdas dan membanggakan NTT tetapi juga dunia dan peran guru yang sangat penting dan baik dalam dunia pendidikan membawa anak yang cerdas” kata Gubernur VBL.
Abacus World Competition sendiri adalah sebuah perlombaan matematika untuk seluruh siswa Abacus Brain Gym di seluruh dunia.
Skor kompetisi matematika ini dinilai dari jumlah file yang dikerjakan siswa selama satu tahun, dimana satu file terdiri dari 10 soal dengan setiap file yang dihitung minimal mendapat nilai 70.
Baca Juga: Membanggakan! Pelajar Pajampangan Sukabumi Ini Juara Atletik Tingkat Nasional Lari Sprint
Abacus World Competition ditutup dan sang pemenangnya diumumkan pada akhir Desember 2022 lalu.
Sebelum resmi menjadi juara 1 matematika tingkat dunia, Nono juga merupakan peraih juara Lomba Olimpiade Matematika internal Sekolah Binaan Astra.
Sementara dikutip dari victorynews.id, Gubernur NTT dalam kesempatannya menuturkan bahwa tanggung jawab seorang guru dalam kegiatan pendidikan masih panjang dengan tuntutan anak-anak yang harus mandiri dan dasar kemampuan yang harus dijaga.
“Ukuran kita pada kurva normal tidak harus satu namun harus membangun pendidikan anak-anak seperti Nono sekalipun tidak harus sama tapi sedikit di bawah Nono," ujar Gubernur VBL via victorynews.id.
Para orang tua juga diharapkan tidak mendidik anak sama seperti robot yang pada akhirnya menjadi manusia emosional tanpa semangat perubahan.
Sumber : berbagai sumber.