SUKABUMIUPDATE.com - Sejak dulu, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi terkenal sebagai sentra berbagai produk kerajinan dari Anyaman Bambu. Mayoritas warganya adalah perajin anyaman bambu yang diwariskan turun temurun.
Dalam pemasarannya hingga ke luar daerah, produk anyaman bambu Kalibunder terkenal berkat sumbangsih pedagang keliling.
Salah satunya adalah Rojudin (60 tahun), warga Kampung Cikoneng RT 15/04 Desa Kalibunder ini mengaku sudah empat dekade berjualan anyaman bambu secara keliling.
"Saya sudah 40 tahun, jualan keliling kerajinan anyaman bambu, menjual kerajinan hasil dari warga, ada juga hasil dari keluarga," kata Rojudin kepada sukabumiupdate.com, Jumat 13 Januari 2023.
Baca Juga: Buronan Korupsi Dana Kawasan Kumuh Sukabumi Ditangkap Kejagung, Kini Dibui di Nyomplong
Berkat jualan berbagai produk anyaman jenis bambu tali, Rojidin mampu menyekolahkan dan menyantrenkan kesembilan anaknya.
"Dari hasil jualan anyaman bambu, alhamdulilah anak-anak semuanya bisa sekolah dan mesantren (mondok), bahkan sekarang masih ada anak yang mondok, sebanyak dua orang di Kota Sukabumi," ungkapnya.
Dalam aktivitas mengais rezeki, Rojudin tak sendiri. Tiga orang temannya sesama penjual menemainya berjualan keliling anyaman bambu di wilayah Jampangkulon. Mereka biasanya jualan keliling selama seminggu.
Baca Juga: Akses Sukabumi-Palabuhanratu Terganggu, Hati-hati Jalan Tanjakan Baeud Amblas dan Retak
Selain di Kecamatan Jampangkulon, mereka juga jualan anyaman bambu hingga Kecamatan Surade, Ciracap, bahkan hingga Kota Sukabumi, Jakarta, serta Banten.
“Hasil kerajinan yang dibawa bermacam macam, mulai dari kipas (hihid), bakul, ayakan (saringan), tudung, nampan (nyiru), dengan harga bervariatif, dari harga Rp 15 ribu, hingga Rp 35 ribu. Omzet penjualan bisa mencapai Rp 4 juta per bulan, itu bersih," imbuhnya.