SUKABUMIUPDATE.com - Ini cerita bangkit dari keterpurukan ekonomi dari pasangan muda di Sukabumi. Berbekal uang pesangon PHK dari pabrik, mereka berjuang lewat bisnis rumahan sebagai produsen bakery, dan mochi adalah inspirasinya.
Pasangan Oki Bramantia (30 tahun) dan sang istri Nurfitri (28 tahun) punya cerita perjuangan bangkit dari kondisi perekonomian keluarga yang tidak baik-baik saja. Mereka adalah warga Kampung Bolang Lebak RT 008/004, Desa Sundawenang Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi.
Kisah dimulai dari kebijakan pabrik tempat Oki bekerja yang memutuskan efisiensi dengan pengurangan karyawan pada tahun 2017. “Sebelumnya saya kerja sebagai operator produksi pabrik pengolahan makanan di Cileungsi Bogor,” ucap Oki kepada sukabumiudate.com, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga: Proses Tak Khianati Hasil, Cerita Cibugis Juara 1 Kontes Durian Lokal Sukabumi 2023
Setahun kemudian, berbekal uang pesangon PHK dan dana dari Jamsostek (sekarang BPJS Ketenagakerjaan) Oki dan istri memulai usaha rumahan sebagai produsen kue kering. Mereka Memilih Mochi sebagai produk utama.
“Orang kalau beli mochi ya di Sukabumi. Itu yang menjadi alasan kenapa kami pilih mochi sebagai produk usaha ini, selain juga kue-kue lainnya,” beber Oki.
“Saya dan istri memang punya latar belakang pendidikan yang sama di SMK. Sama-sama lulusan SMKN 1 Cibadak. Istri juga pernah kerja di toko roti,” sambung bapak dua anak yang masih kecil-kecil ini lebih jauh.
Baca Juga: Cerita Mas Heris, Jualan Bakso di Sukabumi Dari Harga 10 Sen Per Mangkok
Dana yang dikumpulkan dari pesangon dan lainnya mulai dibelanjakan untuk modal usaha. Mulai dari membeli mesin adonan, oven kue, packaging dan tentunya bahan-bahan pembuat kue, yang nilainya lebih dari Rp 10 juta rupiah saat itu .
Tentu tak langsung laris manis, mereka juga harus menghadapi masa-masa sulit dalam menjalani bisnis kuliner ini. Untuk mempertahankannya, Oki bahkan harus mencari tambahan modal dengan bekerja sambilan sebagai tukang parkir di Parungkuda.
Tahun-tahun sulit mulai mereka lewati, mochi dan bakery dengan merk dagang kusuka yang dijual secara online mulai dikenal pasar. Mereka memproduksi Mochi dengan punya banyak varian rasa, ada green tea, mocha, matcha, strawberry, coklat dan kacang.
Baca Juga: Telur Asin, Cara Pemuda Cikeong Sukabumi Berdaya Di Tengah Isu PHK dan Resesi
Oki dan Fitri juga membuat berbagai kue lainnya seperti donat bomboloni, floss roll, bolu. “Kini pendapatan kotor per hari Rp 500 hingga Rp 600 ribu. Omset bruto perbulan kurang lebih Rp 23 juta,” lanjut Oki.
Dalam sehari Oki dan Fitri memproduksi sekitar 30 box mochi dan 20 box kue lainnya, tergantung pesanan. Jika sebelumnya jualan online, saat ini mulai banyak konsumen yang datang langsung ke rumah produksi mochi kusuka.
“Usaha kami juga sudah mendapatkan izin P-irt (produksi industri rumah tangga ) dari Dinas Perizinan serta Dinas Kesehatan,” tegas Oki.
Writer: Restu Aji Prabowo (Magang)