SUKABUMIUPDATE.com - Jobseeker kerap dilanda kegalauan ketika sudah berkali-kali melamar kerja tetapi selalu saja ditolak.
Penyebab Lamaran Kerja Ditolak bisa bersumber dari banyak hal, mulai dari kelengkapan berkas administrasi hingga tidak sesuai kualifikasi.
Di era digital, surat lamaran kerja biasanya dikirim via email karena dianggap praktis dan memudahkan recruiter.
Namun, dibalik kemudahan lamaran kerja via email ada jutaan jobseeker yang menerka-nerka mengapa email nya selalu saja ditolak perusahaan.
Baca Juga: Jobseeker! Perusahaan Ini Buka Loker Minimal Lulusan SMA, Cek Informasinya Disini
Berikut 5 Penyebab Mengapa Lamaran Kerja Selalu Ditolak Perusahaan, dilansir dari cermati.com!
1. Jobseeker Wajib Isi Subject Email
Jobseeker yang masuk kategori pelamar pemula biasanya mengirimkan surat lamaran kerja via email rekrutmen perusahaan.
Penyebab Lamaran Kerja Selalu Ditolak Perusahaan karena jobseeker mengosongkan subject email lamaran atau menuliskan sesuatu yang tidak jelas.
Kesalahan ini membuat perusahaan tidak melirik email lamaran yang masuk. Sederhananya, Pihak HRD tidak akan membuang waktu untuk melihat email no subject.
Biasanya ada beberapa perusahaan yang mencantumkan format khusus penulisan subject untuk melamar kerja lewat email.
Misalnya, App Marketing untuk lamaran posisi marketing atau format lainnya. Jobseeker dituntut untuk mengikuti format penulisan tersebut jika ingin surat lamaran kerja dibaca HRD perusahaan.
Namun untuk perusahaan yang tidak menentukan format khusus penulisan lamaran kerja di subject email, jobseeker bisa mengisinya dengan tulisan posisi yang akan dilamar.
Baca Juga: Langsung Dilirik HRD! Simak 5 Tips Kirim Lamaran Kerja Lewat Email
2. Jobseeker Mengosongkan Badan Email
Penyebab Lamaran Kerja Selalu Ditolak Perusahaan selanjutnya adalah tidak menulis apapun di badan atau body email.
Padahal informasi badan email menjadi penting dalam hal mengirim surat lamaran secara online. Bagian body email dapat diisi dengan menuliskan maksud dan tujuan jobseeker mengirim email ke perusahaan.
Identitas juga ditulis secara singkat agar HRD perusahaan dapat mengenal sedikit latar belakang pelamarnya.
Sebisa mungkin, pelajari tata cara mengirim email profesional misalnya dilengkapi dengan salam pembuka dan penutup. Tujuannya tidak lain agar dinilai profesional oleh perusahaan dan menjadi nilai tambah.
3. Ada Kesalahan Dalam Penulisan CV Jobseeker
Membuat Curriculum Vitae atau surat lamaran kerja harus dilakukan secara baik dan benar. Kesalahan penulisan (baca: typo) akan mengurangi poin jobseeker di mata recruiter.
Pihak HRD perusahaan bisa sampai malas untuk surat lamaran kerja yang typo. Ada kemungkinan HRD akan berpikir “menulis saja belum baik, apalagi bekerja.”.
Oleh karena itu, sebelum membuat dan mengirim surat lamaran kerja atau CV, baca atau periksa kembali apa yang sudah ditulis.
Baca Juga: Lowongan Kerja di BUMN: Jobseeker Wajib Tahu, Beda CV Kreatif dan CV ATS Friendly
4. Jobseeker Menuliskan Informasi yang Tidak Relevan dengan Posisi
Penyebab Lamaran Kerja Selalu Ditolak Perusahaan adalah informasi yang tidak terkait dengan posisi.
Misalnya, kamu pernah menang lomba memancing, tapi kamu melamar sebagai staf keuangan. Informasi prestasi tersebut sudah pasti tidak relevan, sehingga hindari untuk dituliskan dalam CV.
Justru tuliskan informasi penting terkait posisi yang akan dilamar, contohnya pernah ikut pelatihan menulis ketika akan melamar kerja sebagai wartawan maupun content writer.
5. Jobseeker Melamar Banyak Posisi di Satu Perusahaan
Penyebab Lamaran Kerja Selalu Ditolak Perusahaan yang terakhir ini seringkali dilakukan para fresh graduate atau mereka yang baru saja lulus.
Fresh graduate berambisi untuk mendapatkan pekerjaan sehingga melamar banyak posisi di satu perusahaan. Tujuannya kalau posisi satu tidak lolos, maka bisa lolos untuk posisi lain.
Misalnya, melamar sebagai HRD, Marketing, General Affair, dan posisi lain dalam satu perusahaan.
Kebiasaan ini tidaklah baik karena manajemen akan menganggap kamu tidak tahu arah dan tujuan untuk bekerja. Lebih baik mantapkan hati pada satu posisi saat melamar di suatu perusahaan.
Seperti diketahui, pihak HRD perusahaan tidak akan sembarangan menghubungi jobseeker yang sudah mengirim lamaran kerja.
HRD harus menganalisis terlebih dahulu surat lamaran kerja yang masuk apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tidak.
Sumber : cermati.com