SUKABUMIUPDATE.com - Tahun 2023 jadi momen penting bagi para generasi 98, atau mereka yang lahir di tahun 1998.
Generasi 98 ini akan, sedang atau bahkan telah menginjak usia 25 tahun tepat di 2023 ini.
Akhirnya, Quarter Life Crisis tak jarang jadi kekhawatiran tersendiri bagi generasi 98 ini.
Dikutip dari Forbes via Glints.com, penelitian yang dilakukan Linkedin pada 2017 menemukan sebanyak 75% dari penduduk berusia 25-33 tahun mengalami quarter life crisis.
Lebih lanjut, sebanyak 56% membutuhkan saran untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya namun tidak tahu harus bertanya ke siapa atau ke mana.
Terutama ketika generasi 98 kini mulai menginjak fase dewasa dengan segala kerumitan lika-liku hidup, pernikahan hingga pertemanan.
Baca Juga: Apa Itu Generasi Sandwich? Muslimah Sukabumi Bahas dari Sudut Pandang Islam
Berikut 5 Rekomendasi Buku Quarter Life Crisis versi Glints Khusus Generasi 98!
1. Buku Quarter Life Crisis: 101 Essays That Will Change The Way You Think: Brianna Wiest
Mungkin bagi Generasi 98 yang memang suka membaca, buku ini sudah tidak asing lagi di telinga karena banyak diburu oleh para pembaca (baca: best seller).
Seperti judulnya, Buku Quarter Life Crisis ini berisi kumpulan esai mulai dari filosofi, produktivitas, motivasi, hingga refleksi diri.
Walaupun buku ini merupakan kumpulan esai, tapi bahasanya mudah dimengerti jadi tidak usah khawatir ya!
Buku 101 Essays sangat direkomendasikan untuk Generasi 98 yang sedang dalam masa quarter life crisis karena bahasanya yang sangat memotivasi.
Kemudian cocok juga untuk Generasi 98 yang sedang dilema dan ingin termotivasi untuk mengembangkan pikiran.
Dikutip dari Striving for Felicity, buku Buku Quarter Life Crisis pertama ini menjelaskan bahwa menikmati hidup adalah merasakan semua perasaan dan emosi diri.
2. Buku Quarter Life Crisis: You do You, Discovering Life Through Experiments and Self-Awareness: Fellexandro Ruby
Saat mencapai pertengahan 20 tahun, seringkali seseorang dituntut untuk memiliki rencana masa depan yang matang, mulai dari karier hingga kehidupan personal.
Ekspektasi yang diberikan sekitar bisa membuat seseorang merasa kecil atau rendah diri. Padahal sebenarnya masih bisa eksplorasi dan belajar banyak hal untuk mengenali diri.
Rekomendasi Buku Quarter Life Crisis kedua berisi cara pengembangan diri dalam berbagai aspek dan perjalanan mengenali diri sendiri atau self-awareness.
Penggunaan bahasa yang santai dan mudah dipahami membuat buku You Do You sangat direkomendasikan untuk Generasi 98 yang sedang dalam masa quarter life crisis.
Baca Juga: Buat yang Merasa Generasi Milenial Buang Jauh-jauh 3 Sikap Ini
3. Buku Quarter Life Crisis: The Things You Can See Only When You Slow Down: Haemin Sunim
Rekomendasi Buku ketiga Quarter Life Crisis merupakan sekumpulan pemikiran dan kata-kata bijak dari sang penulis, Haemin Sunim.
Haenim membahas tentang mindfulness, kesehatan mental, dan produktivitas.
Dalam delapan chapter, buku ketiga ini mengajak seseorang untuk melihat kesibukan sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi secara lebih dalam dan perlahan.
Seringkali di usia 20-an, seseorang diburu-buru untuk bisa mencapai titik atau level tertentu. Nah, Buku Quarter Life Crisis ini hadir untuk membuat para Generasi 98 relate dengan banyak hal yang disajikan.
Bahasa yang ringan juga disertai ilustrasi membuat buku The Thing You Can See mudah dipahami dan sarat makna positif.
Baca Juga: BPS Sukabumi Sebut Konsumsi Garam Paling Tinggi, Lebih Bahaya Generasi Micin?
4. Buku Quarter Life Crisis, Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan: Jeon Seunghwan
Rekomendasi Buku Quarter Life Crisis yang keempat bermula dari kegiatan atau gerakan “thebookman” melalui media sosial seperti Facebook dan Kakao Story.
Dikutip dari GPU via Glints.com, penulis buku ini membagikan kalimat-kalimat baik melalui kegiatan “thebookman” selama 7 tahun terakhir.
Saat menghadapi quarter life crisis, seseorang tak jarang meragukan diri dan bertanya-tanya apakah sudah “hidup dengan benar”, bagaimana seharusnya hidup, dan pertanyaan lainnya.
Buku Ketika Aku Tak Tahu cocok untuk Generasi 98 yang seringkali merasa sedih dan tidak bersemangat.
5. Buku Quarter Life Crisis, Filosofi Teras: Henry Manampiring
Jika kamu pernah membaca buku karya Massimo Pigliucci – How To Be a Stoic, buku ini adalah salah satu karya yang terinspirasi darinya.
Buku Quarter Life Crisis, Filosofi Teras dilengkapi ilustrasi yang ciamik dan tentunya sangat mudah dibaca.
Dalam buku Filosofi Teras, Generasi 98 akan diajak untuk menemukan rasa damai dan mengendalikan mindset terutama tentang hidup.
Salah satu hal yang ditekankan dalam buku ini adalah bagaimana seseorang menghadapi naik turunnya kehidupan, emosi negatif serta pasrah mengikuti alur kehidupan yang berulah.
Walaupun berbicara tentang filsafat stoa, buku ini sama sekali bukan bacaan berat. Filosofi Teras masih relevan dan berkaitan dengan masa sekarang.
Sumber : glints.com