SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Sunda tentu tidak asing dengan kesenian wayang golek.
Zaman dahulu, wayang golek sering ditayangkan di televisi atau diputar di radio.
Namun beralih zaman, kini wayang golek bisa ditonton di berbagai platform media sosial hanya bermodalkan internet saja.
Wayang golek merupakan salah satu ragam kesenian wayang yang dibuat dari kayu. Mengutip dari sundapedia.com, wayang golek merupakan hasil perkembangan dari wayang kulit.
Baca Juga: SIPEKEK Wayang MOCI ECPRES, Inovasi Guru Inspiratif Sukabumi
Kasenian wayang sendiri mulai dikenalkan oleh Sunan Kudus dengan nama yang bermacam-macam. Seperti, di daerah Kudus disebut wayang menak sedangkan di Cirebon disebut wayang cepak.
Bagaimana dengan Kesenian Sunda Wayang Golek?
Jawabannya, Wayang golek dengan bahasa Sunda diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada abad ke 17, tepatnya masa Kesultanan Mataram.
Meski Wayang Golek memiliki banyak perbedaan dengan wayang kulit, tetapi pakem dan jalan cerita wayang golek ini sama dengan wayang kulit.
Perbedaan antara wayang kulit dan wayang golek salah satunya pada penamaan anak-anak Semar.
Nama anak Semar di cerita wayang golek adalah Cepot atau Astrajingga, Dawala, dan Gareng. Sedangkan dalam cerita wayang kulit namanya Bagong, Petruk, dan Gareng.
Semar dan ketiga putranya tadi merupakan punakawan, yakni sebutan umum untuk para pengikut ksatria.
Semar dikisahkan sebagai dewa kamanusiaan bertugas untuk mengabdi kepada Pandawa lima. Pandawa ini merupakan lima orang ksatria keturunan Pandu (putra dari Abiyasa dan Ambalika) dari Kunti dan Madrim.
Baca Juga: Filosofis Rumah Panggung: Arsitektur Sunda Buhun di Kampung Adat Ciptagelar
Diketahui, keluarga Pandawa merupakan penguasa di negara Amarta dengan karakter atau watak yang baik (protagonis).
Berikut Ngaran-ngaran atau Nama-nama tokoh Pandawa Lima Lengkap dengan Karakternya:
1. Tokoh Pandawa Lima: Yudistira
Tokoh Pandawa yang pertama adalah Yudistira.
Yudistira dalam cerita pewayangan memiliki karakter bijaksana, baik hati, bermoral, pemaaf, jujur dan tidak berdusta.
Raja Amarta ini merupakan putra pertama keluarga Pandawa dari Pandu dan Kunti.
2. Tokoh Pandawa Lima: Bima
Tokoh Pandawa yang kedua adalah Bima.
Bima diketahui adalah adik dari Yudistira atau putra kedua Prabu Pandu dari Kunti.
Karakter Bima dalam cerita wayang yaitu gagah perkasa, kuat, berani, teguh, patuh, dan jujur.
Selain itu, Bima juga digambarkan sangat ahli menggunakan senjata gada.
Baca Juga: Hari Angklung Sedunia: Yuk Kenalan Lebih Dalam Tentang Alat Musik Sunda Ini
3. Tokoh Pandawa Lima: Arjuna
Arjuna adalah Tokoh Pandawa yang lebih dikenal oleh masyarakat dibanding tokoh lainnya.
Arjuna adalah tokoh wayang panengah Pandawa atau putra ketiga Prabu Pandu Dewanata dari Kunti.
Watak Arjuna dalam cerita wayang adalah seorang ksatria yang cerdik, pandai, sopan, berani, dan suka membela yang lemah.
Arjuna juga dikisahkan sebagai Adik kesayangan Yudistira. Arjuna yang digambarkan adalah sosok ahli memanah yang berguru dari seorang resi bernama Dorna.
4. Tokoh Pandawa Lima: Nakula dan Sadewa
Terakhir, Tokoh Pandawa lima adalah saudara kembar Nakula dan Sadewa.
Nakula dan Sadewa merupakan saudara kembar, putra Prabu Dewanata dari Madrim. Karakter keduanya adalah jujur, taat, setia, pandai menjaga rahasia dan suka membalas budi.
Selain tokoh utama Pandawa lima yang telah disebutkan beberapa tokoh keluarga Pandawa yang terkenal adalah Gatot Kaca (anaknya Bima) dan Abimanyu (anak Arjuna).
Sumber: sundapedia.com