SUKABUMIUPDATE.com - Ayu Sabrina, satu diantara 70.000 mahasiswa yang diterjunkan ke seluruh wilayah Indonesia dalam program Kampus Mengajar.
Kampus Mengajar merupakan salah satu program implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kemendikbud Ristek RI periode Nadiem Anwar Makarim.
Mengutip dari berbagai sumber, diketahui Ayu Sabrina ditopang oleh berbagai kisah inspiratif sebelum menginjakkan kakinya di Istana serta berbincang dengan Presiden Jokowi dan Mas Menteri.
Baca Juga: Resmikan Kampus IPB di Sukabumi, Emil Ungkap Ciri Generasi Muda di Negara Maju
1. Ayu Sabrina Alumni Program Kampus Mengajar Angkatan Pertama
Di Angkatan satu, jumlah pendaftar sekaligus peserta lolos tahap satu (administrasi) sebanyak 36.000 mahasiswa/mahasiswi yang dilanjutkan dengan seleksi tes wawasan kebhinekaan.
Sampai tahap akhir, peserta program Kampus Mengajar sejumlah 15.000 mahasiswa/mahasiswi.
2. Ayu Sabrina Mengenyam Pendidikan di Semarang
Ayu merupakan mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro Semarang.
Ayu lahir di salah satu desa pedalaman provinsi Jambi dengan akses pendidikan yang sulit. Namun, bakat Ayu sukses membawa dirinya menjadi penerima beasiswa di Semarang.
Baca Juga: SIPEKEK Wayang MOCI ECPRES, Inovasi Guru Inspiratif Sukabumi
3. Ayu Sabrina Diundang sebagai Sosok Inspiratif
Ayu diundang sebagai sosok inspiratif mewakili 15.000 mahasiswa/mahasiswi peserta Kampus Mengajar pada awal Juni 2021 lalu.
Diketahui, sosok inspiratif Ayu Sabrina mendapatkan kesempatan dalam sesi bincang Kampus Merdeka bersama Bapak Presiden dan Mas Menteri di Istana Kepresidenan RI, pada Senin, 14 Juni 2021.
Selain itu, ia juga berkesempatan menjadi pembicara inspiratif dalam Sesi Fireside Chat Festival Kampus Merdeka di Gedung Kemendikbud Ristek, pada Selasa, 15 Juni 2021.
4. Ayu Sabrina Mengajar Luring Selama 3 Bulan
Ayu beserta tim Kampus Mengajar melaksanakan program di SD Negeri Kuwarasan 01 Kabupaten Semarang dan fokus pada tiga program unggulan, yaitu transfer ilmu pengetahuan, adaptasi teknologi, dan administrasi.
Transfer ilmu pengetahuan fokus dalam membangkitkan semangat berprestasi, kemampuan public speaking, dan rasa percaya diri para siswa. Program dijalankan secara luring dengan terjun langsung ke lokasi (SD Negeri Kuwarasan 01) selama tiga bulan.
Kedua, Adaptasi teknologi, diwujudkan dengan membantu para guru dalam memberikan pelatihan pembuatan video pembelajaran dan mempromosikan kegiatan Kampus Mengajar di SD Negeri Kuwarasan 01.
Terakhir, perihal administrasi, Ayu dan Tim menata perpustakaan khususnya pelabelan dan penyusunan buku pemerintah pada rak buku.
Baca Juga: Ibu Guru di Sukabumi yang Mengajar di Atas Perahu Itu Telah Berpulang
5. Ayu Sabrina Pernah Dirundung
Pengalaman Ayu Sabrina tak selalu berjalan mulus. Pasalnya ayu pernah dirundung semasa sekolah dulu. Namun demikian hal tersebut justru dijadikan motivasi oleh Ayu agar menjadi lebih baik.
“Saya dirundung karena pada waktu itu saya tidak punya rasa percaya diri dalam public speaking. Bahkan berbicara dengan lawan bicara saja saya sudah gemetar,” kata Ayu Sabrina, seperti dikutip dikti.kemdikbud.go.id, Kamis (8/12/2022).
Bahkan, pasca perbincangan di istana, Mendikbud Ristek mengapresiasi langsung secara pribadi atas kemampuan public speaking Ayu ketika bercerita soal pengalaman di hadapan Presiden RI.
Hal tersebut membuktikan, pengalaman pahit ayu yang sempat menjadi perundungan kini berhasil mengantarkannya ke Istana.
Sumber : undip.ac.id, dikti.kemdikbud.go.id