SUKABUMIUPDATE.com - Warga Sukabumi yang ingin kerja di luar negeri, ini ada lowongan untuk jadi TKI alias Tenaga Kerja Indonesia. Pemerintah Kepulauan Cook, negara belahan pasifik membuka pintu lebar-lebar untuk para tenaga kerja asal Indonesia.
Hal ini diungkapkan Associate Minister untuk urusan Luar Negeri Kepulauan Cook Tingika Elikana, saat dijumpai Antara di sela-sela gelaran Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Nusa Dua, Bali, Rabu 7 Desember 2022.
“Kami mengapresiasi jumlah pekerja asal Indonesia di Kepulauan Cook yang berkontribusi terhadap upaya pemulihan kami dari pandemi COVID-19,” melansir antara dari tempo.co.
Baca Juga: Pintu TKI ke Malaysia Dibuka Kembali per Agustus 2022, Daftar Kerja Sektor Domestik
Elikana, yang merupakan kepala delegasi Kepulauan Cook di forum tersebut, menjelaskan bahwa etos kerja para tenaga Indonesia dalam melakukan tugasnya sangat patut diapreasiasi. “Jika ada (tenaga kerja) lain yang ingin datang ke Kepulauan Cook, pintu kami selalu terbuka,” ujar Elikana.
Ia mengatakan bahwa negaranya tengah mencari lebih banyak pekerja guna melancarkan upaya Kepulauan Cook untuk pulih dari dampak pandemi, terutama dalam konteks ekonomi.
Upaya untuk mendekatkan masyarakat kedua negara, termasuk melalui ketenagakerjaan, dikatakan menjadi salah satu isu yang menjadi fokus Kepulauan Cook dalam kunjungannya ke Indonesia.
“Ini adalah sesuatu yang ingin kami bahas dengan pemerintah Indonesia, tentang bagaimana kami dapat mempererat (hubungan). Tentunya kami menyadari bahwa hubungan antar-masyarakat yang berkembang berarti membangun kepercayaan,” tuturnya.
Baca Juga: Kini Ada Pembiayaan untuk Pekerja Migran Indonesia dari bank bjb, Apa Saja?
Menurut dia, kerja sama yang lebih erat antara kedua negara dapat tercipta dengan adanya kepercayaan yang kuat.
Selain soal ketenagakerjaan dan hubungan antar-masyarakat, ia juga berniat untuk membahas kerjasama terkait akses ke area-area terpencil negara tersebut seperti rute pengiriman logistik. Indonesia dan Kepulauan Cook resmi menjalin hubungan diplomatik pada 2019 lalu.
Sumber: Tempo.co