SUKABUMIUPDATE.com - Seleksi pekerjaan umumnya terdiri dari berbagai tahapan mulai dari Seleksi Administrasi, Wawancara, Psikotes hingga Medical Check Up (MCU).
Psikotes termasuk salah satu tahapan yang kerap membuat pelamar gugur untuk melaju ke tahap berikutnya.
Psikotes sebenarnya dapat dipelajari agar mendapatkan nilai maksimal dalam setiap tahapannya. Mengutip dari gramedia.com, Ada 7 Jenis Soal Psikotes yang dapat dipelajari agar Lolos Seleksi Pekerjaan, diantaranya:
Baca Juga: Pencari Kerja Wajib Tahu, Ini Makna dan Cara Lolos Psikotes Gambar Pohon!
1. Soal Psikotes Kemampuan Verbal
Psikotes Kemampuan verbal merupakan jenis tes sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), analogi (pemisalan) dan korelasi makna. Tes kemampuan verbal dalam psikotes bertujuan untuk mengetahui kemampuan pelamar menghadapi situasi tertentu.
Psikotes kemampuan verbal juga berfungsi untuk menilai pemahaman pelamar terhadap sebab-akibat suatu permasalahan.
Pengerjaan Psikotes Kemampuan Verbal, pelamar harus mengingat perbendaharaan kata beserta artinya sebanyak mungkin. Secara kuantitas, tes verbal biasanya berjumlah 40 soal yang berisi antonim, sinonim, dan analogi kata tertentu.
Pada psikotes kemampuan verbal kemampuan logika dan konsentrasi tinggi juga dibutuhkan agar hasil lebih maksimal.
Tips mengerjakan psikotes kemampuan verbal yaitu dengan menjawab soal yang dianggap paling mudah sehingga waktu dapat dimanfaatkan lebih efektif.
2. Soal Psikotes Wartegg
Soal psikotes wartegg merupakan jenis tes hasil temuan Ehrig Wartegg, psikolog asal Jerman. Pada dasarnya, tes wartegg berfungsi untuk mengetahui karakter pelamar seperti kemampuan menyelesaikan masalah, keuletan, cara adaptasi dan tekad atau kemauan dalam bekerja.
Ketika melakukan tes wartegg, peserta psikotes aka diberikan kertas berisi delapan kotak dengan pola yang berbeda. Pola dapat berupa garis lengkung atau sebuah titik.
Cara mengisi tes wartegg ini yaitu dengan menggambar pola lanjutan dalam soal. Modal kreativitas dan imajinasi diperlukan untuk mengerjakan tes ini. Oleh karena itu, pola harus dipahami dengan detail dan hindari pengerjaan secara terburu-buru.
3. Soal Psikotes Logika Aritmatika
Soal Psikotes Logika Aritmatika biasanya ditemui oleh para pelamar dengan posisi yang melibatkan banyak aktivitas menghitung dengan rumus. Posisi tersebut misalnya data analyst, finance atau software engineer.
Tes Logika Aritmatika memuat deretan angka yang harus dipahami pola-polanya. Deretan angka bisa dipecahkan melalui operasi pembagian, perkalian, pengurangan, penjumlahan, pecahan angka, dan perhitungan persentase.
Logika Aritmatika tidak dapat diselesaikan hanya dengan menebak karena harus dihitung sehingga tes ini sering disebut sebagai soal psikotes matematika.
Tips mengerjakan Soal Psikotes Logika Aritmatika yaitu dengan membaca pola yang digunakan pada keseluruhan deret angka. Pola deret angka bisa berupa pengelompokan loncat, urutan, dan pengelompokan secara berurutan.
Tips lainnya yaitu untuk tidak terlalu fokus pada beberapa angka di depan. Hal ini karena angka-angka itu belum tentu mewakili pola deret angka secara keseluruhan.
4. Soal Psikotes Logika Deret Gambar (Penalaran)
Psikotes logika deret gambar memiliki konsep layaknya tes logika aritmatika. Perbedaannya adalah penggunaan media gambarnya menggunakan bentuk dua atau tiga dimensi.
Psikotes ini amat detail sehingga butuh konsentrasi yang tinggi untuk memperhatikan polanya. Maksudnya, perhatian tidak boleh sampai melewatkan detail sekecil apa pun, termasuk penempatan titik atau perputaran warna.
Bentuk Soal Psikotes Logika Deret Gambar terdiri dari soal kombinasi angka dan gambar. Pada psikotes deret gambar, soal saling berkaitan satu sama lain, sementara instruksi hanya kali saja.
Soal Psikotes Logika Deret Gambar berfungsi mengukur kemampuan daya tangkap seseorang dalam memahami dan melaksanakan perintah, menganalisa permasalahan, serta kecepatan pengambilan keputusan.
Tips mengerjakan tipe Soal Psikotes Logika Deret Gambar dapat melalui pengerjaan dari soal yang paling mudah terlebih dahulu.
5. Soal Psikotes Kraepelin/Pauli (Koran)
Psikotes pauli lebih populer dengan sebutan tes koran.
Tes pauli adalah tes perhitungan sederhana dan tampak cukup mudah. Pada tes pauli atau tes koran hal yang harus dilakukan yaitu dengan menjumlahkan deretan angka, mulai dari 0-9 yang tersusun dengan vertikal.
Soal pauli mirip dengan lembaran koran yang dipenuhi deretan angka. Meski terlihat mudah dikerjakan nyatanya tes pauli menguras konsentrasi karena jumlah angka berderet tidaklah sedikit.
Fungsi dari Soal Psikotes Kraepelin/Pauli (Koran) yaitu untuk melihat kecepatan, konsistensi, dan ketelitian seseorang. Misalnya, jika kesalahan dalam menjawab dengan kesalahan, dapat diartikan sebagai orang dengan daya tahan tinggi terhadap tekanan.
Tips mengerjakan Soal Psikotes Kraepelin/Pauli (Koran) yaitu jumlahkan dua angka yang saling berdekatan. Tulis hasil penjumlahan di sebelah kanan tepatnya antara dua angka yang dijumlahkan. Kemudian, tulis hanya angka terakhir apabila jawaban berjumlah dua digit.
Selanjutnya, hasil yang salah dapat dicoret dan segera diperbaiki jika memang salah perhitungan.
Coretlah hasil yang salah, lantas tuliskan yang benar di sebelahnya apabila kamu melakukan salah perhitungan. Jika ada yang terlewat tidak perlu dihiraukan dan fokus ke jalur berikutnya. Terakhir, angka terakhir dijumlahkan digaris bawahi untuk penanda soal kemudian lanjutkan ke soal berikutnya.
Penting untuk diketahui, soal psikotes pauli harus dikerjakan berurutan dari atas ke bawah. Biasanya, waktu pengerjaan tes pauli adalah 60 menit.
Tips lainnya yaitu hindari hal-hal yang membuat diri terdistraksi, tetap konsisten dan kerjakan soal dengan tempo secukupnya, tidak cepat dan tidak lambat.
6. Soal Psikotes Gambar (Tes Menggambar Orang atau Menggambar Pohon)
Soal psikotes Gambar dikenal dengan nama soal psikotes gambar. Jenis tes gambar tentunya tidak asing bagi para pelamar kerja.
Soal Psikotes Gambar Pohon diawali dengan arahan untuk menggambar pohon dan orang di kertas berukuran A4.
Catatan untuk gambar pohon yaitu diperbolehkan menggambar pohon kelapa atau tumbuhan yang berukuran kecil, justru gambarlah pohon yang memiliki ranting.
Sementara untuk gambar manusia, penting untuk diketahui yang dinilai bukan lah keindahannya, melainkan karakter dan kepribadian si pelamar.
Tips nya adalah saat tes menggambar manusia, gambarlah manusia secara proporsional seperti lengkap gambar anggota tubuh serta komposisi wajah seimbang.
Soal Psikotes Gambar (Tes Menggambar Orang atau Menggambar Pohon) bertujuan untuk mengetahui rasa percaya diri, stabilitas, dan tanggung jawab dalam bekerja.
Untuk menggambar dalam tes ini tidak perlu khawatir dengan kemampuan desain atau seni yang kurang, pasalnya yang diperlukan lebih menitikberatkan pada kelengkapan dan deskripsi gambar.
Tips mengerjakannya yaitu misal pelamar adalah seorang perempuan, maka gambar dapat berupa sosok perempuan. Begitu pun jika pelamar adalah laki-laki, yang penting adalah gambar secara detail dan utuh.
Jika ingin menggambar diluar identitas yang dimiliki, opsi lain yaitu menggambar dokter lengkap dengan pakaian dinas serta aktivitas rutin seorang dokter.
7. Soal Psikotes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Soal Psikotes yang dijumpai oleh para jobseeker saat melamar kerja adalah Psikotes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS).
Apabila dibandingkan dengan enam psikotes lain, tes psikotes EPPS termasuk tes yang paling mudah dikerjakan. Tujuan Psikotes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) adalah untuk mengetahui kepribadian dan karakter seseorang secara detail.
Meskipun terbilang mudah, jangan sampai keliru dan asal menjawab soal ya!
Hal ini dikarenakan adalah konsistensi adalah faktor yang dinilai ketika mengerjakan tes ini.
Sumber : gramedia.com