SUKABUMIUPDATE.com - Hal menginsipirasi datang dari pasangan suami istri atau pasutri asal Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Linda Mariati (43 tahun) dan Rido Firmansyah (43 tahun). Keduanya adalah pengusaha keripik sukses yang telah memulai usaha ini sejak 2014.
Linda dan Rido memproduksi olahan keripiknya di rumah mereka di Kampung Cikuya RT 02/05 Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sempat terkunci pandemi Covid-19, keduanya bangkit melanjutkan usaha yang sudah dimulai delapan tahun lalu itu.
"Modal awal itu kami sekolahkan (gadai) motor," kata Linda kepada sukabumiupdate.com, Jumat (22/7/2022).
Bermodal sejumlah rupiah hasil menggadaikan sepeda motor, Linda dan suaminya memproduksi beragam olahan keripik, mulai keripik singkong, talas, hingga pisang (lantak). Harga yang dipatok untuk kudapan ini bervariasi sesuai ukuran, mulai Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
"Rp 1.000 dan Rp 2.000 itu untuk dimasukkan ke toko-toko. Ada juga kemasan kiloan seharga Rp 35 ribu untuk para reseller yang mengambil sendiri maupun dikirim ke luar kota seperti Depok dan Jakarta," ucap Linda.
Sebelum pandemi Covid-19, Linda dan Rido serta dua pekerjanya biasa memproduksi keripik setiap hari, kecuali Jumat (libur). Sementara saat ini mereka hanya melakukan produksi dua kali dalam sepekan. Tiga kuintal bahan baku keripik bisa dihabiskan dalam setiap produksi.
"Dengan produksi sekarang (dua kali sepekan), bisa menghasilkan (omzet) kurang lebih Rp 20 juta sebulan," kata Linda.
Linda kini berharap usahanya bisa kembali bangkit dengan bantuan pemerintah atau dinas terkait. Sebab menurut dia, sebelum pandemi Covid-19, sempat ada perwakilan dari dinas yang datang ke rumahnya untuk mendata kebutuhan. Namun saat ini belum pernah ada lagi.
"Padahal kalau bisa, saya ingin dibantu dari peralatan-peralatan produksi karena sekarang modal cukup jadi hambatan dampak dari pandemi," ujarnya.