SUKABUMIUPDATE.com - Bangkrut berjualan daging sapi akibat pandemi Covid-19, membuat Sobur berusaha mencari sumber penghasilan lain demi menafkahi keluarganya. Pria berusia 50 tahun asal Kampung Bojong Talang RT 04/05 Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, ini beralih menjadi pedagang cilok.
Jatuh bangun dialami Sobur selama dua tahun berjualan cilok. Namun, dia terus semangat menjalani usaha barunya ini. Tak disangka, sejak akhir 2021 hingga sekarang, Sobur bisa menjual 15 kilogram cilok dalam sehari dan meraup omzet hingga Rp 60 juta per bulan. Sobur menjual ciloknya mulai Rp 1.000-Rp 10 ribu per butir.
Penghasilan fantastis tersebut diperoleh Sobur dari menjajakan ciloknya di atas gerobak biru sederhana di Jalan Suryakencana, tepatnya di depan Plaza Telkom, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Ayah lima orang anak ini biasa menjual cilok dagangannya sejak pukul 14.00 hingga malam.
"Sekarang lapak daging sudah saya tinggal dan fokus dagang cilok," katanya kepada sukabumiupdate.com, Ahad, (5/6/2022). Keahlian Sobur membuat cilok bermula saat dia masih berjualan daging, sering menggiling daging sendiri kemudian dibuat adonan cilok dan dibagikan ke tetangganya. "Ternyata tetangga saya suka."
Tak hanya melayani pembeli di sekitar Cibadak, Sobur mengaku kerap menerima konsumen dari wilayah Cicurug, Cikidang, hingga Cisaat, Kabupaten Sukabumi, yang sengaja mendatanginya untuk membeli cilok. Menu cilok yang ditawarkannya pun bervariasi, mulai isi telur puyuh, mercon untuk penikmat pedas, hingga iga sapi.
REPORTER: CRP 4 (BILLIE)