Oleh: [email protected] (netizen)
"Sebenarnya minat baca masyarakat itu sudah tinggi. Hanya saja sayang, yang sering dibaca biasanya status media sosial, bukan buku," ujar Yunadi Hasan Dinanjar kepada penulis pada pertengahan bulan November 2020 silam.
Yunadi Hasan Dinanjar atau yang biasa disapa Ustad Anjar merupakan pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM) SERASI di Kampung Tapos, Dusun Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. TBM ini merupakan salah satu mitra pendidikan Dompet Dhuafa.
Taman baca ini berdiri dari tanggal 1 September 2019. Kala itu wilayah ini hanya terdiri dari Posyandu, PAUD, dan mushollah tempat sekitar.
Melihat potensi yang ada, kemudian dicanangkanlah taman baca ini terutama bagi anak-anak dan remaja. Ketika di waktu senggang mereka, mampu memaksimalkan diri mereka untuk menambah ilmu dan wawasan yang bisa mereka amalkan di waktu mendatang.
"Biasanya anak-anak dari tujuh rukun tetangga mendatangi wilayah ini," lanjut Ustad Anjar.
TBM SERASI dipilih menjadi salah satu penerima manfaat program Bantu Negeri yang dicanangkan berkat kebaikan donatur-donatur Dompet Dhuafa, salah satunya ialah Tokopedia Salam. Dompet Dhuafa melalui program Gemari Baca juga merangkul TBM SERASI dalam mengelola taman baca seperti pengadaan fasilitas hingga pendampingan dalam merangkai kegiatan yang inspiratif selama di taman baca.
Kata SERASI sendiri punya arti Smart, Energetic, Respect, Active, Solidarity, and Innovative. "Aneka kegiatan banyak dilakukan seperti belajar membaca dan menulis, bedah buku, bermain permainan tradisional, belajar bahasa Arab dan Inggris hingga nonton bareng film-film inspiratif. Agar lebih milennial dengan menghadirkan variasi program," imbuh Ustaz Anjar.
Tas cantik hasil kreasi TBM Serasi di Bojonggenteng Sukabumi
"Ada kegiatan ecobrik, mengelola kreasi dengan barang-barang bekas," terang Ustaz Anjar.
TBM SERASI membuka dua sesi kunjungan, yakni pukul 08:00 - 12:00 dan 16:00 - 20:00. Pengelolaan taman baca dibantu dengan enam orang yang terdiri dari warga setempat. Meski dikelola secara swadaya mereka semua semangat dalam membantu adik-adik menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlakul karimah.
Meski tidak bisa dipungkiri menjalankan taman baca memang memiliki tantangannya sendiri. "Ada beberapa yang hadir ke sini bukan untuk membaca. Hal itu baik-baik saja. Ada pula yang sibuk dengan gimnya. Kita pun tetap merangkul. Misalnya dengan turut serta bermain favorit gimnya," ujar Ustaz Anjar.
Hal itu menjadi tantangan dan juga semangat yang menjadi bahan bakar Ustaz Anjar dalam terus meningkatkan minat baca. Meski didera dengan keterbatasan yang ada tidak menutup kemungkinan untuk terus perjuangan niat baik tersebut.
Sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat untuk ummat,"Merangkul dengan pelan-pelan. Tetap menjaga silaturahmi. Berbagi kebaikan dengan mereka dan terakhir selalu mendoakan mereka", pungkas Ustaz Anjar.
Penulis adalah orang yang peduli dengan pendidikan anak bangsa di Indonesia