Oleh: Dick Dimas Riyadi
Komunitas Peduli Museum yang baru dibentuk pada 19 Februari 2019 lalu, resmi membuka penggalangan dana untuk membantu Museum Ki Pahare agar bisa memiliki gedung sendiri.
Keputusan tersebut diambil setelah Komunitas Peduli Museum mengadakan sawala (diskusi) bersama sejumlah perwakilan komunitas yang ada di Kota dan Kabupaten Sukabumi seperti KLASMI (Komunitas Lengser Ambu Sukabumi), Karasukan, dan Jelahah Sejarah Sukabumi.
Diskusi yang diadakan di Museum Ki Pahare, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi ini turut dihadiri perwakilan mahasiswa Komunikasi Institut Pertanian Bogor (IPB) serta komunitas Sunda Wani Tasik, minggu (03/03).
Wahyu Rengga Permana (41) yang ditunjuk menjadi Ketua Penggalangan Donasi mengatakan, upaya penggalangan donasi bagi Museum Ki Pahare akan dilakukan hingga akhir tahun, ia berharap sebelum pergantian tahun sudah bisa membangunkan gedung bagi tempat penyimpanan koleksi benda tinggalan sejarah, yang sekaligus juga sebagai tempat pembelajaran seni dan budaya sunda di Kota Sukabumi ini.
"Hasil sawala disepakati kita akan melakukan penggalangan donasi selama satu tahun, jadi mulai hari ini kita matangkan konsep dan tekhnis penggalangan dananya," kata Wahyu.
Wahyu juga menerangkan pada tahap awal tim akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu terkait keberadaan Museum Ki Pahare, serta perlunya Kota Sukabumi memiliki museum yang representatif sebagai tempat mengkonservasi benda tinggalan sejarah dan juga seni budaya.
"Tahap awal kita sosilasasi melalui medsos dan juga aksi di lapangan agar warga mengetahui, dan mulai minggu depan Museum Ki Pahare akan menggelar Museum On Road berupa pameran Koleksi museum serta atraksi seni budaya pada setiap hari minggu di acara Car Free Day" jelas Wahyu.
Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada masyarakat, Wahyu menegaskan donasi akan disimpan dalam rekening khusus atas nama Museum Ki Pahare dan akan di posting setiap minggunya di laman facebook Donasi Museum Ki Pahare.
"Semua akan kami lakukan seterbuka mungkin, untuk itu kami mohon kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Kota Sukabumi yang peduli terhadap sejarah dan seni budaya sunda agar dapat turut serta membantu terwujudnya bamgunan untuk Museum Ki Pahare," pungkas Wahyu.