Assalamualaikum..
Namanya Asep Ananda (24 tahun).
Awal mula dia sakit biasa tapi setelah di rongten, dokter menyatakan dia sakit TBC. Setelah itu dokter menyarankan untuk berobat jalan selama 6 bulan, mungkin waktu itu penyakitnya belum termasuk parah.
Kemudian Asep Ananda berobat jalan kurang lebih 2 kali berobat. Nah di situ mungkin badannya sudah merasa enak dan berhentilah dia minum obat (mungkin efek bosan juga minum obat). Setelah badannya enak dia kembali kerja untuk mencari nafkah istri dan anaknya. Asep juga kembali merokok, minum kopi, serta begadang.
Selang beberapa minggu atau sekitar satu-dua bulan, badannya tiba-tiba drop. Yang dia rasakan waktu itu meriang panas dingin, dan dibiarkan selama 1-2 hari baru lah dibawa berobat ke dokter karena dikira cuma masuk angin.
Pertama dia ke dokter Klinik 24 jam yang dia rasakan badannya lemas dan enggak bisa kencing sama sekali. Sampai obatnya pun habis diminum. Keluarga panik, setelah berobat tiba-tiba enggak bisa kencing, dan waktu itu pukul 02.00 dini hari pun dibawa lagi ke dokter yang sama karena takut salah obat. Maklum sempat dulu ada kejadian salah obat malah sampe meninggal.
Tapi karena dokternya tidak ada, kami bawa Asep berobat ke dokter yang sama pagi harinya. Tapi nunggu dokter enggak keluar-keluar,malah yang keluar ibunya.
Ibu dokter itu memeriksa dan memberi obat. Tapi setelah minum obat, kakinya tiba-tiba lumpuh sebelah. Karena keluarga khawatir dibawalah ke Rumah Sakit Sekarwangi Cibadak.
Setelah diperiksa, tenyata penyakitnya komplikasi paru-paru, saraf, dan tulang. Karena keluarga kurang mampu, Kami pun terpaksa berhenti berobat dan pulang. Asep dirawat inap selama 4 malam, biaya sekitar Rp 3 juta lebih, belum lagi tiap hari tebus obat, mungkin habis sekitar Rp 5-6 juta.
Karena kemaren keluarga beliau sudah daftar BPJS Kesehatan, tanggal 5 Januari 2018. Tapi harus tunggu 15 hari dulu baru keluar kartunya.
Waktupun terus berlalu, sekitar 20 hari kondisi Asep pun semakin parah. Tidak bisa kencing, BAB, kentut, dan lain-lain. Kencing pun pake selang yang tiap minggu harus ganti.
Setelah 20 hari lebih dia bisa kentut, kebayang dong senengnya keluarga kayak gimana dan BAB pun lancar setelah dikasih minum jus melon sama pepaya setiap hari. Tapi tetap saja meskipun BAB lancar tapi kecing pake selang, dan ngomong pun sudah ngaco kemana-kemana.
Mungkin ini emang ujian dari Allah biar dia tau betapa mahalnya sehat.
Karna sudah bawa Asep berobat kemana-mana, tetap keadaannya gitu. Dari mulai diobatin secara herbal, dan lainnya. Keluarga pun bingung harus gimana lagi. Kalo harus berobat atau rawat inap secara umum jujur enggak mampu. Pasti butuh biaya gede. sampe sekarangpun masih menunggu kartu BPJS keluar dan sekarang keadaannya makin parah.
Selain merasakan sakit di dalam, Asep juga harus merasakan sakit di luar, bokongnya lecet semua mungkin gara-gara hampir sebulan dia cuman bisa tidur di kasur tanpa gerak sedikit pun. Selain itu, kedua kakinya pun tidak bisa digerakan (bisa dibilang mungkin lumpuh). Masih banyak pokoknya kalo di ceritain semua gak bakalan kelar
Asep punya istri dan seorang anak, sebelumnya dia bekerja sebagai pedagang di pasar.
Minta doanya supaya cepat-cepat diangkat penyakitnya..Amiinn.
Barangkali ada yang ke ketuk hatinya mau bantu keluarga Asep Ananda bisa datang ke alamat rumahya di Kampung Cisarua RT 08 RW 04, Desa Makasari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.
Atau bisa kontak nomor telepon saya di 085863639405 dan kontak bapaknya telepon 085724085300.
Pengirim: Tia Adinda (085863639405)