Tadi malam (Minggu 19 Agustus 2018 waktu setempat) Allah menyapa kami semua. Jemaah haji yang berkumpul di miniatur padang Masyar ini, hujan badai semalam memanglah mencekam, pekik tangis memenuhi udara, serasa mencekam, hujan, debu, angin yang demikian luar biasa seolah akan merobohkan maktab maktab dan membawa semuanya pergi, awan hitam bergumpal gumpal di selingi kilat saling menyambar, air mata saya mengalir deras.
Jemaah demikian panik, beberapa jemaah yangg sedang dirawat nampak begitu pucat karena sakit dan cemas, saya takut botol infusnya terbang dan mencabut jarum infusnya.
Ya Allah dalam satu detik saya sendiri pun gentar, tapi ada orang lain yang bergantung pada saya, maka saya harus menegarkan diri, padahal saya sungguh tak mampu berbuat apa-apa, tidak ada satu makhluk pun yang tidak berdoa, dengan sungguh sungguh gema takbir dan adzan memenuhi Arafah.
Jerit tangis ketakutan mengawali datangnya tobat nasuha. Awalnya memang terkesan menakutkan tapi Allah SWT selalu punya maksud lain di balik sebuah fenomena badai luar biasa itu.
Alhamdulillah hujan malam tadi selanjutnya membawa hawa sejuk di padang Arafah.
lihatlah setelah badai pasir dahsyat datang hujan yang menyejukkan, sebagaimana habis hujan datang pelangi, faiina maal usri yusroo inna maal usri yusroo.
Pada saat badai semua menyebut Allahu Akbar, Allah Maha Besar Maha Kuasa. Caranya unik untuk menyadarkan manusia. Betapa dibalik semua kesulitan dan kesusahan kehidupan. Allah menjanjikan kemudahan rezeki dan berkah yang melimpah.
Maaf bila ada kesalahan dalam kata ucap dan penulisan.
Solitaire Ram Mozes TKHI JKS 87
Arafah 9 Djulhijah 1439 H/20 Agustus 2018.