Ada 900 Bagan di Teluk Palabuhanratu Sukabumi, Metode Ini Tangkap Ikan Lebih Banyak

Jumat 02 September 2022, 11:19 WIB

BALEWARGA - Tim Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melaksanakan diseminasi inovasi booster rumpon (FADs) sebagai alat bantu pemikat dan pengumpul ikan yang efektif pada alat tangkap bagan apung kepada masyarakat nelayan di Desa Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi

Tim Dospulkam IPB terdiri dari Dr. Ir. Zulkarnain, M.Si, Dr. Ir. Ronny I Wahju, M.Phil, dan Dr. Fis Purwangka S.Pi, M.Si. Kegiatan tersebut juga melibatkan 2 mahasiswa masing-masing dari program S1 Prodi TMPT dan program S2 Prodi TPL. 

Dr.Ir. Zulkarnain, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan diseminasi inovasi alat bantu pemikat dan pengumpul ikan yang efektif dilakukan melalui sosialisasi dan diskusi dengan masyarakat nelayan. Serta pelatihan teknis pembuatan booster rumpon (FADs), pemasangan atraktor rumpon dan uji coba penangkapan ikan pada alat tangkap bagan apung di Desa Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi

Bagan merupakan alat tangkap pasif yang dioperasikan menggunakan cahaya lampu sebagai alat bantu untuk mengumpulkan ikan-ikan yang bersifat fototaksis positif terhadap cahaya sehingga ikan-ikan tersebut mudah ditangkap. Hingga saat ini, pengoperasian bagan hanya menggunakan cahaya lampu sebagai alat bantu penangkapan ikan. 

Menurut Dr.Ir. Ronny I Wahju bahwa terdapat permasalahan dalam perikanan bagan di Palabuhanratu. Jumlah bagan di Palabuhanratu sudah mencapai 900 unit yang tersebar di sepanjang pesisir pantai Teluk Palabuhanratu dengan jarak yang saling berdekatan. Pada Kondisi jumlah alat tangkap bagan yang beroperasi cukup banyak, daya lampu bagan yang digunakan relatif homogen, dan beroperasinya bagan di Perairan Teluk Palabuhanratu saling berdekatan akan memberikan dampak terhadap hasil tangkapan ikan yang akan diperoleh nelayan bagan

Peluang nelayan bagan akan mendapatkan ikan dengan jumlah sedikit atau tidak dapat ikan sama sekali. Kondisi tersebut merupakan kondisi rendahnya produktivitas hasil tangkapan ikan dari alat tangkap bagan yang terjadi sepanjang tahun.

Dr.Ir.Fis Purwangka menyatakan bahwa rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan untuk mengumpulkan ikan sehingga mudah untuk dilakukan penangkapan dengan alat tangkap yang handal. Ikan-ikan berkumpul karena tertarik oleh benda-benda terapung (thigmotaxis) juga untuk mencari makan. 

Sedangkan umpan merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan suatu operasi penangkapan ikan karena dapat berpengaruh pada daya tarik dan rangsangan ikan. pada kebanyakan kasus, ikan akan tertarik pada umpan melalui isyarat kimia terlebih dahulu ketika umpan belum dapat dideteksi oleh organ penglihatan sehingga organ penciuman yang lebih dominan berperan. 

Dengan demikian, berkumpulnya ikan karena adanya faktor ketertarikan ikan yang bersifat alami, yaitu fototaksis positif terhadap cahaya (vision), ikan menyukai aroma umpan (penciuman), dan thigmotaxis menjadi pertimbangan untuk mendapatkan inovasi teknologi pemikat ikan yang efektif.

photoProgram Pemberdayaan Masyarakat Dospulkam IPB University, Diseminasi Inovasi Booster Rumpon (FADs) sebagai Alat Bantu Pemikat dan Pengumpul Ikan yang efektif pada Alat Tangkap Bagan Apung di Kampung Nelayan Palabuhanratu - (dok.Dospulkam IPB)</span

Dr. Ir. Zulkarnain, M.Si menyampaikan bahwa hasil-hasil penelitian sebelumnya yang merupakan dasar-dasar pembentuk inovasi booster rumpon (FADs) sebagai alat bantu pemikat dan pengumpul ikan yang efektif yaitu: 

(1) Studi tentang penggunaan rumpon pada bagan apung berhasil meningkatkan produksi hasil tangkapan ikan sebesar 145,4%; 

(2) Penggunaan atraktor umpan ikan rucah secara vertikal terhadap hasil tangkapan bagan apung berhasil meningkatkan produksi hasil tangkapan ikan sebesar 143%; 

(3) Penggunaan atraktor umpan cacing tanah (Lumbricus rubellus) secara horizontal terhadap hasil tangkapan bagan apung berhasil meningkatkan produksi hasil tangkapan ikan sebesar 156%; 

4) Penggunaan ikan tembang (Sardinella gibbosa) sebagai umpan pada atraktor umpan vertikal terhadap hasil tangkapan bagan apung berhasil meningkatkan produksi hasil tangkapan ikan sebesar 113,5%.

Booster rumpon (FADs) merupakan kombinasi penggunaan 4 unit atraktor rumpon berbahan daun kelapa dan 1 unit atraktor umpan berbahan jaring PE. Ke-empat atraktor rumpon masing-masing disetting menetap pada kedalaman 1-2 m dari permukaan air dan diikat pada setiap sudut dek bagan apung. 

Satu unit atraktor umpan dalam bentuk konstruksi jaring PE dengan 3 kantong umpan yang tersusun secara vertikal dan disetting di bagian tengah bagan apung hingga kedalaman 6-7 m. Umpan yang digunakan adalah jenis ikan tembang dan cumi-cumi dengan total berat 2 kg per kantong umpan. 

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Harapan Kita Bina Nusantara yang merupakan Mitra profit di kampung nelayan Palabuhanratu sangat membutuhkan pembinaan aspek teknis dari Tim Dospulkam IPB University agar dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dari alat tangkap yang mereka gunakan. 

Baca Juga :

Nelayan Palabuhanratu Ditemukan Meninggal di Atas Kapal Rumpon

KUB beranggotakan lebih dari 10 orang sebagai pemilik perahu dan alat tangkap. Mitra bergerak dalam kegiatan usaha penangkapan ikan skala kecil dengan menggunakan beberapa jenis alat tangkap seperti jaring rampus, bagan apung, pancing ulur, trammel net dan perangkap. 

Tandim ketua KUB mengungkapkan kegiatan sosialisasi dan diskusi tentang booster rumpon (FADs) telah memberikan informasi baru dan dapat diimplementasikan secara langsung kepada masyarakat nelayan. Lanjutnya kegiatan pelatihan dan pembuatan booster rumpon (FADs) juga telah memberikan manfaat pengalaman dan keahlian tambahan dalam membuat booster rumpon (FADs).

Dr.Ir. Zulkarnain menyampaikan bahwa kegiatan diseminasi akan dilanjutkan dengan melakukan uji coba penangkapan (experimental fishing) pada bagan apung nelayan dengan menggunakan booster rumpon (FADs) dan akan dilaksanakan sebanyak 20 trip. Setiap trip penangkapan selalu menggunakan atraktor umpan yang baru. 

Kegiatan operasi penangkapan dilakukan pada malam hari dan dimulai sejak pukul 18.00 hingga pukul 06.00.  Hasil tangkapan per trip akan dibandingkan dengan bagan apung kontrol yang tidak menggunakan booster rumpon (FADs). 

Kegiatan pengamatan bawah air juga dilakukan untuk mengetahui performa atraktor rumpon dan atraktor umpan di dalam air. Penggunaan teknologi alat bantu penangkapan yang tepat guna akan menjadikan alat tangkap lebih handal untuk keberhasilan dalam penangkapan ikan. 

Penggunaan atraktor rumpon dan umpan akan meningkatkan daya tarik ikan dan berkumpul lebih cepat serta bertahan cukup lama di catchable area bagan apung. Inovasi booster rumpon (FADs) akan memberikan manfaat yang nyata bagi nelayan bagan apung untuk meningkatkan hasil tangkapan.

Penulis: Dr.Ir.Zulkarnain, M.Si, Ketua Tim Dospulkam IPB

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa