SUKABUMIUPDATE.com – Empat anak laki-laki yang menjadi korban kejahatan seksual FCR pemuda di Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi, hari ini Selasa (30/6/2020) menjalani pemeriksaan medis untuk kepentingan visum. Proses visum ini dipimpin langsung dokter ahli forensik RSUD Sekarwangi Cibadak, dilakukan tertutup untuk menjaga privasi para korban.
Proses visum dilakukan di poli eksekutif RSUD Sekarwangi, berlangsung selama beberapa jam sejak pagi. Pemeriksa medis untuk kepentingan pemberkasan penyidikan pihak kepolisian ini dilakukan oleh dr. Arif. W, Sp. F dan tim perawatnya.
“Dokter Forensik kami sudah melakukan pemeriksaan visum terjadap 4 orang korban yang diduga menjadi korban pencabulan yang dikirim oleh Penyidik Polres Sukabumi,” jelas Humas RSUD Sekarwangi Ramdansyah.
BACA JUGA: Pelaku Pedofilia (Sodomi) di Kalapanunggal Sukabumi Ditangkap, Korbannya 19 Anak
Kesehatan umum keempat korban ini baik, dan hasil visumnya langsung diserahkan ke penyidik kepolisian. “Hasil visum sudah dikirim ke Pihak Polres, silahkan konfirmasi ke pihak polres, itu bukan wewenang kami,” sambung Ramdansyah kepada sukabumiupdate.com melalui pesan singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi sudah menahan FCR (23 tahun), pemuda lajang yang tinggal di Kampung Cibojong Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal sebagai tersangka kasus pencabulan anak dibawah umur.
Polisi sudah mengantongi empat laporan dari empat korban dan saat ini tengah menelusuri kemungkinan korban-korban lainnya. Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Rizka Fadhila menegaskan pelaku sudah mengakui perbuatan cabul dan asusilanya kepada para korban, dengan modus mengajari ilmi kanuragan.
BACA JUGA: Apresiasi Kinerja Polisi, Foto Pria Pelaku Sodomi Kalapanunggal Sukabumi Beredar
Pelaku mengakui perbuatannya sudah berlangsung sejak 2019 dan menyebutkan ada sekitar 19 anak yang sudah jadi korban. Polisi masih menelusuri data para korban berdasarkan pengakuan pelaku, namun untuk empat korban sebagai pelapor awal hari ini memang dijadwalkan untuk menjalani visum.
Polisi juga tengah berkordinasi dengan lembaga berwenang untuk ikut mendampingi para korban. Kondisi psikologis para korban harus ditangani secara khusus oleh ahli.