SUKABUMIUPDATE.com - Pihak kepolisian akhirnya angkat suara terkait dugaan penusukan yang menyebabkan tewasnya driver ojek online (ojol) bernama Taufik Hidayat (48 tahun), di Jalan Raya Cibolang Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Minggu (5/1/2020) malam.
BACA JUGA: Pengendara Ojol Kawal Ambulans Pembawa Jenazah Driver Korban Penusukan di Sukabumi
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Maolana mengatakan, pada saat itu sekitar pukul 20.00 WIB, memang terjadi penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Maolana menyebut, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang saksi di sekitar TKP yang pada saat itu mendengar keributan.
"Ketika saksi tersebut lari ke depan, di situ ditemukan seseorang, sehingga oleh saksi dilakukan pertolongan dengan dibawa ke rumah sakit terdekat. Saat itu korban sempat mengatakan bahwa dia kena timpuk," jelas Maolana kepada sukabumiupdate.com, Senin (6/1/2020).
BACA JUGA: Luka Tembus Rongga Perut Penyebab Kematian Driver Ojol Korban Penusukan di Sukabumi
Selain mengaku ditimpuk, lanjut Maolana, korban pun saat itu kepada saksi mengaku terkena penusukan dan begal. Korban sendiri sempat dilakukan perawatan di Rumah Sakit Betha Medika sekitar setengah jam.
"Untuk motif kita masih dalami. Dan soal pengakuan korban kepada saksi bahwa dia kena begal, benar atau tidaknya kurang jelas, karena pada saat itu saksi ingin menolong saja langsung membawa ke rumah sakit," tambah Maolana.
BACA JUGA: Melayat ke Rumah Ojol Korban Penusukan di Sukabumi, Ini Pesan Adjo Sardjono
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan-keterangan saksi atas peristiwa tersebut. Sementara untuk barang milik korban, seperti kendaraan, dompet dan tas korban masih ada. Soal ciri dan identitas pelaku, Maolana mengaku masih melakukan penyelidikan.
"Menurut keterangan keluarga, handphone yang belum ditemukan. Ada sekitar empat saksi yang dimintai keterangan, termasuk dari pihak keluarga. Otopsi sudah dilaksanakan, hasilnya paling seminggu atau lebih. Mengenai pelaku, masih kita lakukan penyelidikan," tandas Maolana.