SUKABUMIUPDATE.com - Unit Penjinak Bom (Jibom) Polda Jawa Barat kembali menyisir beberapa gereja di Kota Sukabumi menjelang malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2019).
BACA JUGA: Tim Jibom Sisir Empat Gereja di Palabuhanratu Sukabumi, Jamin Umat Kristiani Tenang Beribadah
Salah satu gereja yang disisir adalah Gereja Katolik St Joseph di Jalan Suryakencana Kota Sukabumi. Penyisiran kembali dilakukan untuk memastikan tidak adanya benda atau barang yang dicurigai berbahan peledak maupun yang bersifat bom langsung.
"Alat yang digunakan seperti biasa. Ada metal detector, inspection mirror set, exam 2000, LCD 88 untuk KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif). Jadi selain mencari bahan peledak, kita juga mencari siapa tau ada radiasi dari barang yang berbahaya," ucap Kasubden 3 KBR Sat Brimobda Jabar AKP Toni Antoni kepada sukabumiupdate.com, Selasa (31/12/2019).
BACA JUGA: Tim Jibom Sisir Sembilan Gereja di Kota Sukabumi
Toni menuturkan, area dari gereja yang disisir meliputi ruang dalam, termasuk di dalamnya mimbar, tempat duduk, toilet dan halaman depan serta area lainnya dengan melibatkan personel Jibom sebanyak lima orang. Lanjut Toni, pihaknya tidak menemukan benda atau barang yang dicurigai berbahan peledak atau bom langsung.
"Dengan visual, masyarakat bisa mendeteksi ada atau tidaknya benda-benda tersebut. Tapi selain itu yang memang tidak terlihat secara langsung harus menggunakan alat. Kita juga membawa alat untuk menghancurberaikan benda peledak yang ditemukan, tapi kalau berbahaya kita amankan ke mako," jelas Toni.
BACA JUGA: Tim Penjinak Bom Sterilisasi Gereja di Kota Sukabumi
Sementara itu, Kabag Ops Polres Sukabumi Kota Kompol Suryo Wirawan mengatakan, sterilisasi yang kedua ini juga untuk memastikan keamanan pada malam pergantian tahun nanti. Hal itu dilakukan untuk betul-betul memastikan bahwa gereja aman untuk digunakan pada puncak perayaan natal pada malam tahun baru.
"Ada beberapa gereja yang akan disterilisasi untuk memastikan keamanan. Sampai saat ini, belum ada temuan, baik itu yang dicurigai terkait bahan peledak atau bom. Nanti malam itu malam puncak perayaan natal. Kita memastikan bahwa malam puncak itu benar-benar aman dan umat kristiani bisa menjalankan ibadahnya dengan khidmat," tukas Suryo.