SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga memenuhi sebuah rumah kontrakan di Jalan Kibitay Kampung Bojongloa Wetan, Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Minggu (29/9/2019) siang. Rumah kontrakan tersebut tak lain adalah tempat dimana Nadia Putri, bocah lima tahun diperkosa dan dibunuh kakak dan ibu angkatnya hingga mayatnya dibuang ke sungai.
Warga yang penasaran mengaku mendapat informasi dari mulut ke mulut bahwa akan ada rekonstruksi atau reka ulang adegan pembunuhan dan pemerkosaan tersebut. Kebanyakan yang penasaran adalah emak-emak yang ingin melihat langsung rupa para pelaku.
BACA JUGA: Psikolog Ungkap Skandal Seksual Sri? Pembunuh Bocah Lembursitu
Entin Kartilah (43 tahun) mengaku jauh-jauh datang dari Kampung Cipanengah Hilir, Lembursitu ke TKP karena ingin melihat langsung bagaimana terjadinya pembunuhan dan pemerkosaan tersebut. Ia juga penasaran mau melihat seperti apa rupa para pelaku.
"Kalau kejadian persisnya saya enggak tahu, cuma liat aja di berita-berita. Enggak kenal juga sama pelaku dan korban. Cuma tahu mau ada rekonstruksi dari mulut ke mulut. Makanya kesini," cetus Entin saat diwawancarai sukabumiupdate.com di TKP.
BACA JUGA: Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan, Siapkan UU PA untuk Pelaku Pembunuhan Bocah Lembursitu
Saking menyedot perhatian, beberapa pedagang asongan sampai ikut memenuhi lokasi. Aparat kepolisian dengan tegas membantah info tentang rekonstruksi tersebut. Bahkan kewalahan memberi tahu warga bahwa tak akan ada rekonstruksi. Polisi juga belum bisa memberi keterangan resmi saat hendak diwawancarai.
BACA JUGA: Psikolog Ungkap Skandal Seksual Sri? Pembunuh Bocah Lembursitu
Sementara itu, warga sekitar yang tempat tinggalnya telat di sebelah TKP, Intan (18 tahun) juga mengaku mendapat kabar akan ada rekonstruksi dari warga lainnya. Ia mengaku mengenal pelaku dan korban, namun tak terlalu dekat meski tempat tinggalnya bersebelahan.
"Tahu ini ada pembunuhan anak kecil. Setiap hari sering kedengaran disiksa terus. Tapi masih enggak nyangka sampai bisa dibunuh. Perasaannya kaget dan kesal juga ke orang tuanya," pungkas Intan.