SUKABUMIUPDATE.com - Kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis cilik yang dilakukan kakak angkat serta ibu angkat di Kampung Bojongloawetan, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, dilatarbelakangi berbagai hal.
Psikolog dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Sukabumi Joko Kristiyanto menyatakan tidak menutup kemungkinan kasus ini terjadi karena para pelaku memiliki gangguan kejiwaan dan masalah kejiwaan.
BACA JUGA: Komnas PA Minta Ibu Angkat Pembunuh Nadia Dijerat Hukuman Seumur Hidup
"Kasus ini begitu membusuk nyesek, dari keterangan yang diperoleh dari suami pelaku memang ada masalah-masalah yang cukup lama. Masalah psikologis sudah ada," kata Joko kepada sukabumiupdate.com, Rabu (25/9/2019).
Namun, kata Joko, untuk meningkat menjadi gangguan psikologis maka pihaknya harus langsung bertemu dengan pelaku."Untuk menentukan ada masalah gangguan psikologis juga harus ada observasi dulu," jelasnya.
Sebelumnya NP, seorang anak perempuan berusia lima tahun diperkosa oleh Rd (14 tahun) dan RG (16 tahun), yang merupakan kakak angkatnya. Usai diperkosa, korban dibunuh oleh Sri alias Yuyu, ibu angkatnya.
Peristiwa memilukan ini terjadi di rumah keluarga angkat korban di Kampung Bojongloawetan RT 004/008, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Minggu, 22 September 2019 pagi. Awalnya korban diperkosa Rd, lalu korban diperkosa oleh RG. Ketika RG memperkosa korban, Sri memergokinya dan marah kepada RG. Namun RG malah mencekik korban, bukannya membantu Sri malah ikut membantu menghabisi nyawa korban.
Usai korban tak bernyawa, Sri mengajak RG berhubungan badan dihadapan jasad korban. Dari kejadian ini terungkap bahwa Sri sering melakukan hubungan badan kedua anak kandungnya RG dan Rd, hubungan sedarah ini dikenal dengan nama inses. Alasan Sri berhubungan badan dengan anaknya karena suaminya Hidayat tak lagi bisa memenuhi nafsu birahinya.
BACA JUGA: Ibu dan Anak Pelaku Pembunuhan di Lembursitu Sukabumi Idap Kelainan Seks, Inses?
Usai Sri melakukan hubungan badan dengan RG, mereka membuang jasadnya korban ke Sungai Cimandiri, Desa Warungreja, Kecamatan Nyalindung, kabupaten Sukabumi. Jasad korban kemudian ditemukan Minggu siang, oleh warga yang mencari ikan.