SUKABUMIUPDATE.com - Korban teror bikers pengendara motor bersenjata tajam, Merry Handayani (38 tahun), warga Gunungpuyuh, Kota Sukabumi akhirnya melaporkan kejadian yang dialaminya kepada polisi.
"Saya sudah membuat laporan ke Polsek Cikole," singkat Merry kepada sukabumiupdate.com, Jumat (6/8/2019) malam.
BACA JUGA: Perempuan Korban Teror Bikers Brutal di RA Kosasih Sukabumi Ternyata Aktivis Sosial
Merry yang merupakan seorang aktivis sosial dari komunitas Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) mengalami luka pada bagian lengan kanannnya ketika dalam perjalanan pulang dari kantor SKP di Perum Sukaraja Indah Regency menuju rumahnya di Bhayangkara, Kota Sukabumi, Kamis (5/9/2019) malam.
Saat itu di Jalan RA Kosasih, Kota Sukabumi pukul 22.00 WIB, Merry menumpangi ojek online (ojol) melihat motor ditumpangi dua orang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan. Salah seorang di motor tersebut kemudian membentangkan tangannya ketika berpapasan dengan motor yang ditumpangi Merry.
Merry tahu ada sesuatu mengenai tangan kanannya tapi tak tahu kalau dia terluka. Ketika sudah sampai rumah dia merasakan perih pada tangannya dan mendapati bajunya sobek. Ternyata terdapat luka sabetan pada tangannya.
Sementara itu, Ketua SKP Kristiawan Saputra sangat menyayangkan kejadian yang menimpa anggotanya tersebut. "Sangat disayangkan sekali, kita sebagai warga Sukabumi masih terteror oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," tutur Kristiawan.
BACA JUGA: Teror Bikers Bersenjata Tajam di RA Kosasih Sukabumi, Perempuan Penumpang Ojol Terluka
Kristiawan berharap kepolisian bisa lebih mendeteksi lokasi-lokasi mana saja yang rawan, agar kejadian tersebut tidak terulang. Kristiawan menyatakan insiden tersebut tak ada kaitan dengan organisasi sosialnya.
"Soal keterkaitan peristiwa ini dengan keanggotaan ibu Merry di SKP, saya tidak pernah berpikir seperti itu sama sekali, kita Insya Allah husnudzon karena kita berbuat demi kebaikan masyarakat. Peristiwa ini hanyalah insiden yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," tegas Kristiawan.