SUKABUMIUPDATE.com – Seorang siswa salah satu SMK di Cibadak nyaris jadi korban perampasan motor oleh pelaku yang mengaku dari lembaga keuangan atau lising. Kepada sukabumiupdate.com, korban mengaku pelaku tidak sendiri dan sempat melakukan intimidasi, walaupun akhirnnya korban dan motornya selamat setelah minta tolong kepada guru di sekolahnya.
Kejadiannya dua hari yang lalu, tepat tanggal 14 Juni 2019 sekiar pukul 15.30 WIB saat itu korban yang berinisial MWS pulang dari sekolahnya di Karang Tengah. Korban yang usai mengikuti kegiatan persiapan perpisahan sekolah ini bertemu dengan salah seorang pelaku di jalan alternaif nagrak.
BACA JUGA: Rampas Motor Warga, Polisi Gadungan Diciduk
Korban dan pelaku kemudian menuju ke sebuah tempat pencucian motor dekat Kantor Samsat Cibadak. “Saya disitu di olo suruh pulang dan diberi uang sebesar 50 ribu untuk meninggalkan motor saya dengan alasan menunggal cicilan. Saya tidak mau karena motor saya ini dibeli dalam kondisi sudah lunas, saya berusaha mempertahankan kunci motor,” jelas MWS kepada sukabumiupdate.com, Minggu (16/6/2019).
Sempat terjadi ketegangan antara korban dan pelaku saat berebut kunci motor. Entah dari mana datangnya, menurut korban datang empat orang lainnya menggunakan dua motor yang diduga rekan pelaku karena ikut menyarankan untuk menyerahkan kunci motor kepada pelaku.
“Saya langsung lari ke warga sekitar namun tidak ada yang berusaha menolong. Saya juga berusaha menelpon kakak tapi tidak bisa cepat datang. Beruntung guru walikelas saya bisa datang ke sana pas saya telpon minta tolong,” lanjut korban.
Saat guru korban datang hanya ada satu orang pelaku sementara yang lainnya sudah melarikan diri. “Tapi pelaku itu tidak ngaku, ngomongnya tidak kenal dan hanya ikut cuci motor di lokasi itu. Akhirnya saya dibawa sama guru kembali ke sekolah, alhamdulilah masih selamat,” pungkasnya.
Kisah korban ini cepat menyebar di jaringan whatsaap, dan mendapat respon dari banyak orang yang mengaku sudah menjadi korban komplotan orang yang mengaku lising di wilayah Cibadak. “Saya berbagi cerita biar orang lain tidak kembali jadi korban kelompok ini, saya memang tidak mengalami intimidasi fisik, mereka hanya menekan lewat omongan dan sempat pegang kedua tangan saja, direjeng lah mun basa sundana,” sambung korban.
Korban sendiri memang tidak melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. “Kalau motor saya diambil saya pasti laporlah, alhamdulilah selamat.”