SUKABUMIUPDATE.com - Kasus kematian Nujurmudin alias Godeg, bocah 12 tahun asal Kampung Tanjung RT 34/08 Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi masih misterius. Sejak jasadnya ditemukan pada penghujung 2018 lalu, kasus kematian Godeg belum kunjung terungkap.
Godeg adalah buah cinta dari negeri jiran saat ibu kandungnya, Aningsih (40 tahun) merantau ke negeri jiran dengan laki-laki berkebangsaan Malaysia. Perawakan dan wajah Godeg yang berbeda dengan anak lainnya membuat dia mudah dikenali warga di sekitar kampung Tanjung. Godeg juga dikenal selalu berperilaku sopan, rajin menolong, sangat penurut dan taat kepada orangtuanya.
"Setiap hari kami berdua main, mancing, main kelereng dan main sepeda," ungkap Yusuf (14 tahun), sahabat karib sekaligus tetangga Godeg saat diwawancarai, Kamis (24/1/2019).
Yusuf bercerita, tentang Godeg sejak dulu memimpikan untuk punya sepeda. Namun hingga ajalnya menjelang mimpi Godeg itu belum kunjung terkabulkan.
"Dari dulu dia cerita kepada saya ingin punya sepeda, namun tidak pernah dibelikan orang tuanya," ungkap Yusuf nampak sedih.
Yusuf juga menceritakan, di Kampung Tanjung, semua anak seusianya memiliki sepeda, dan Godeg adalah satu-satunya anak yang tidak memiliki sepeda. Tak jarang Yusuf meminjamkan sepeda miliknya pada Godeg untuk dapat ikut bergabung bersama anak-anak lain.
"Jika saya dan yang lain bersepeda, Godeg biasanya berlari mengejar kami," sambungnya.
BACA JUGA: Kenang Sosok Godeg, Kampung Tanjung Lengkong Sukabumi Inisiatif Tahlilan
Cerita Yusuf tentang Godeg yang sangat ingin memiliki sepeda membuat tetangga yang lain, Asep Abdurahman (37 tahun) juga ikut mengingat Godeg. Sambil berlinang air mata, pria yang akrab disapa Ayep itu mengingat kembali hari terakhir melihat Godeg pada Minggu, 23 Desember 2018 lalu bermain bersama anak-anak lain di depan rumahnya.
"Saat itu tidak seperti biasanya. Anak-anak satu kampung berkumpul bermain sepeda. Dan seolah masih di pelupuk mata, Godeg berlari mengejar sepeda sepeda milik temannya," pungkas Ayep.