SUKABUMIUPDATE.com – Kabar tentang JS (26) perempuan warga Kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Jeddah Arab Saudi, langsung mendapat respon dari pemerintah daerah. Pemerintah kecamatan dan desa, Jumat (7/12/2018) kemarin melakukan penelusuran ke alamat keluarganya.
“Ternyata yang bersangkutan bukan di Cibadak sesuai KTP. JS ini tinggal bersama orang tuanya di Kampung Kadupugur, Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan,” jelas Agus Gia, aktivis SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (8/12/2018).
Agus menjelaskan aparat kecamatan dan desa bertemu langsung dengan orang tua JS di Kampung Kadupugur. Korban diketahui sudah bekerja di Arab Saudi lebih dari dua tahun, berstatus janda anak satu.
“Sudah bercerai dengan suaminya, JS ini memiliki satu anak perempuan.”
Pihak keluarga sendiri sudah mendapat kabar tentang penganiayaan yang dialami JS. “JS sudah memberi kabar tentang penganiayaan tersebut,” sambung Agus.
Luka lebam yang dialami JS. (Foto: Istimewa).
Masih menurut Agus, keluarga saat ini menunggu proses pemulangan JS dari Arab Saudi. “Infonya keluarga sudah berkodinasi dengan agen penyalur tenaga kerja. Kita berharap bisa dipulangkan dengan segera,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) merilis informasi terkait JS yang yang mengalami kekerasan oleh suami siri nya di Jeddah Arah Saudi. JS diketahui menikah dengan lelaki asal Yaman dan tinggal di pinggir kota Jeddah Arah Saudi.
BACA JUGA: Kerja di Saudi Kawin Sama WN Yaman, TKW Asal Batununggal Sukabumi Jadi Korban KDRT
Saat ini JS sudah dievakuasi oleh tim SBMI ke kantor KJRI (Konsulat Jenderal RI) di Kota Jeddah. Selain kasus KDRT, JS dievakuasi karena keputusannya menikah siri dengan warna negara asing sangat dilarang oleh pemerintah Arab Saudi.
JS bisa dikenakan hukuman minimal cambuk atau rajam atas keputusannya menikah siri dengan warga negara Yaman tersebut. “JS saat ini dalam kondisi aman di KJRI, ia diketahui sudah berbadan dua atau hamil,” jelas Muhammad Koim petugas SBMI Pusat pada sukabumiupdate.com melalui sambungan WhatsApp, Jumat (7/12/2018).