SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengingatkan orangtua agar lebih memperhatikan anaknya. Pernyataan bupati ini terkait kasus pembangunan bayi oleh ibunya berinisial NN (17 tahun) di Kecamatan Lengkong, Kamis (8/3/2018).
Menurut Marwan kasus tersebut bisa terjadi karena lemahnya pengawasan orangtua. Diantaranya orangtua yang sibuk bekerja di pabrik.
BACA JUGA: Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Mengaku Kaget dengan Penemuan Bayi
"Kalau kerja di pabrik, berangkat pagi pulang sore hari dengan keadaan capek, terus tidak ada waktu untuk memonitoring anaknya. Ya lebih baik kerja di rumah seperti usaha kecil ataupun berkebun," ujar Marwan kepada sukabumiupdate.com disela-sela peresmian program kotaku di Desa Warnajati Cibadak, Sabtu (10/3/2018).
Disaat orangtua yang sibuk bekerja, sang anak merasa bisa melakukan dan mencoba hal baru karena terdorong rasa penasaran. Termasuk melakukan perbuatan negatif.
"Dimulai dari minuman campur, ngelem, dan sampai seks bebas. Sehingga terjadilah kasus pembuangan bayi tersebut dan kejahatan anak lainnya," jelasnya.
BACA JUGA: Geger Penemuan Bayi, Ini Reaksi Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi
Marwan mengungkapkan, dalam hal ini kepedulian lingkungan dan peran serta masyarakat begitu dibutuhkan untuk meminimalisir kasus-kasus pada anak. Sebab apabila mengandalkan pemerintah saat ini, ada keterbatasan tenaga.
"Sudah jelas instansi pemerintah banyak, namun tidak cukup untuk memonitoring masyarakat yang segitu banyaknya. Jadi dimulai dari orang tua, RT, RW dan Kepala Desa harus ikut peduli agar kasus-kasus tersebut bisa diminimalisir," pungkasnya.