SUKABUMIUPDATE.com - Akhir-akhir ini, isu pemakzulan Presiden Jokowi berhembus kencang di tataran elit politik. Sejumlah pengamat politik seperti para tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 hingga peneliti politik senior Eep Saefullah pun mulai berbicara mengenai wacana pemakzulan ini.
Bahkan, yang terbaru, muncul Petisi Bulaksumur yang diinisiasi sejumlah sivitas akademika UGM, dan juga sivitas akademika UII menyampaikan kritik atas kondisi politik tanah air yang dianggap telah banyak menyimpang dari koridor demokrasi.
Dengan banyaknya pihak yang mengkritisi pemerintahan Jokowi saat ini, muncul pertanyaan, apakah kemudian akan berujung pada pemakzulan terhadap Jokowi?
Menjawab pertanyaan tersebut, sosok ahli tarot politik Bunda Sekar Ayunda membeberkan ramalannya terkait kemungkinan adanya pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Reses Badri Suhendi di Citepus Sukabumi, Warga Keluhkan Air Bersih hingga Infrastrukur
Menurut Bunda Sekar Ayunda yang dimaksud dari pemakzulan adalah proses atau cara menurunkan atau memberhentikan raja atau presiden. Namun, ujar Bunda Sekar, pemakzulan bukanlah hal yang mudah, karena ada beberapa tahapan yang mesti dijalankan.
"Berkaitan dengan bapak Presiden Joko Widodo, mengapa beliau ini mendapatkan isu pemakzulan. Ini dikarenakan salah satunya berkaitan dengan beliau ikut campur atau mengintervensi MK atas putusan yang telah diputuskan oleh MK Beberapa bulan yang lalu," ujar Bunda Sekar dalam video yang diunggah di Youtube pribadinya Sekar Ayunda Spiritual, seperti dilihat sukabumiupdate.com, Kamis (1/2/2024)
Nah, Apakah presiden republik Indonesia Joko Widodo akan mengalami nasib pemakzulan?
Menurut Bunda Sekar, Beberapa Presiden Republik Indonesia yang sudah turun dari jabatannya ini semuanya mengalami nasib yang kurang bagus ya. Nah, sekarang ini juga rupanya Presiden Joko Widodo juga bakal mengalami nasib seperti itu karena indikasinya ada pemakzulan ini tadi.
Baca Juga: Calon Manten di Sukabumi Jadi Korban Tabrakan Maut Akibat Balap Liar di Bogor
Maka di sini bunda akan melihat (melalui ramalan kartu tarot politik) mengenai isu pemakzulan kepada Presiden Joko Widodo. Apakah Presiden Joko Widodo akan mengalami nasib pemakzulan?
Dalam video terlihat Bunda Sekar memisahkan tujuh kartu tarot untuk memprediksi kemungkinan pemakzulan Presiden Joko Widodo.
"Ya (dari) tujuh kartu, ya kita buka tiga Kartu (lebih dulu)," kata Bunda Sekar.
Pertama, kata Bunda Sekar, di sini ada (kartu) simbol Perwira Pedang.
"Pembantu pedang dan dua tongkat tiga kartu perwira Pedang ini bagaimana upaya dari petisi 100 ada alasan di sana mengapa hal ini akan dilakukan untuk pemakzulan Bapak Joko Widodo. Pedang ini adalah simbol dari keangkaramurkaan, kemudian pedang ini juga simbol dari pikiran, pedang juga simbol dari ketajaman berpikir, pedang juga senjata itu sendiri. Nah ini alat ya, ibaratnya tuh saat ini bergejolak jiwa dari beberapa orang di Republik ini," tuturnya.
Kemudian, kata Bunda Sekar, simbol kartu yang kedua adanya Pembantu Pedang, ini berkaitan dengan sosok dari beberapa pemuda juga yang melihat situasi ini sebetulnya sudah tidak bisa di teruskan, bagaimana pemerintahan ini gitu, maka adanya pemakzulan tersebut.
Baca Juga: Distan Panen 1 Ton Bawang Merah bersama Kelompok Tani di Simpenan Sukabumi
Namun, sambung Bunda Sekar, di kartu yang ketiga, adanya simbol Dua Tongkat. Dua Tongkat Ini kartunya terbalik. Maka, di kartu yang ketiga ini bila dikaitkan dengan pertanyaan tadi, apakah Joko Widodo akan mengalami nasib pemakzulan di kartu yang ketiga ini bisa saja itu terjadi karena di sini beliau disimbolkan dua tongkat ini memegang bumi, kartunya terbalik, bisa tidak jabatan tersebut bisa saja terlepas gitu ya.
"Indikasinya ada seperti itu bila dua kekuatan besar ini bergabung kekuatan Pemuda dan kekuatan petisi 100 ini, maka kita bisa melihat nanti bagaimana setelah Pemilu Apakah ada gejolak?," tukasnya.
Maka kembali lagi ke topik kali ini, mengenai pemakzulan ada indikasi bisa jabatan presiden yang saat ini dimiliki di pegang oleh bapak Presiden Joko Widodo ini ada indikasi bisa lepas bila ada dua kekuatan besar ini.
Mari kita lihat lagi, di tiga kartu berikutnya.
Seperti tadi Bunda bilang bila ada kekuatan besar namun bila tidak ada kekuatan besar situasinya menggantung karena di sini ada si lelaki yang digantung lelaki yang digantung ini adalah bagaimana Bapak Joko Widodo tetap bisa menjalankan aktivitas atau tanggung jawabnya dia sebagai presiden, namun dalam prosesnya atau dalam setiap hari tindakan beliau atau aktivitas beliau ini bisa dikatakan nyiksa batin atau banyak perasaan-perasaan batin yang perasaan-perasaan yang melibatkan batin sakit hati dan lain sebagainya.
Baca Juga: Leuweung Denuh dan Kesurupan Masal Setiap Hari Rabu di SMPN Tegalbuleud Sukabumi
Selanjutnya di sini ada simbol bulan, bulan ini adalah kegelisahan, kesedihan atau bisa dikatakan di akhir jabatan beliau ini tidak bisa dikatakan sebuah prestasi karena apa karena adanya konflik.
Nah, itu artinya tidak bisa dikatakan bahwa purna tugasnya nyaman, tidak bisa dikatakan begitu beda dengan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono bila kita bandingkan ya purna tugasnya nyaman gitu, tetapi untuk bapak Joko Widodo ini melibatkan batin ataupun banyak kesedihan.
Kemudian kartu keenam, ada simbol Lima Piala. ini juga berkaitan dengan kesedihan, juga berkaitan dengan kemampuan atau bisa dikatakan yang tadinya bisa fokus dalam bekerja ini pak bapak presiden tidak bisa fokus dalam bekerja, karena bisa dikatakan beberapa hal gagal karena tidak fokus bekerja, maka dari beberapa pekerjaan yang memang seharusnya bisa berhasil, ini gagal.
Kemudian, papar Bunda Sekar, kartu terakhirnya di sini ada simbol Kartu Terbalik Kematian.
Nah, kematian ini bisa berkaitan dengan ketidakbangkitannya atau karena disini banyak sakit hati, banyak memendam perasaan. Maka ini bisa berimbas kepada kesehatan, bisa berimbas kepada pikiran dan mental.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Perempuan Sukabumi usai Pergi ke Rumah Kekasih
Bunda Sekar juga menyinggung soal pembangunan di era Jokowi, menurutnya bahwa proyek pertamanya bukan bikin jalan tol tetapi revolusi mental.
"Kalau kalian masih ingat, sampai akhir revolusi mental malah tidak tidak terjamah ya. Maka di saat ini malah bisa dikatakan ya, yang korupsi tetap banyak, mentalnya artinya apa? Kalau yang korupsi tetap banyak kan tidak ada perubahan gitu. Revolusi itu kan perubahan mental malah sekarang mentalnya seperti Bunda bilang tadi semakin parah ya, korupsi semakin banyak.
Kemudian situasinya dengan adanya petisi 100 ini dengan mengintervensi MK ini berarti mental yang tadinya di garis bawahi nomor satu revolusi mental, sama sekali tidak terjamah seperti Bunda bilang tadi jadi kartu terakhir ini kematian ini mengindikasikan tidak adanya kebangkitan ataupun perubahan di masa di akhir jabatan di akhir masa jabatan Bapak Joko Widodo.
Jadi bagaimana dengan pertanyaan Apakah Bapak Joko Widodo akan mengalami nasib pemakzulan? indikasinya bisa mengalami nasib pemakzulan bila dua kekuatan besar, yaitu perwira Pedang dan Pembantu Pedang ini bersatu.
Namun, bila ini tidak, ya ini tidak. Maka akan tidak tidak terjadi pemakzulan. Namun, dalam menjalani masa jabatannya Pak Jokowi banyak melibatkan perasaan hatinya yang dirasa bahwa tidak akan nyaman karena akan banyak kesedihan.