SUKABUMIUPDATE.com - Anak-akan merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami kekerasan, baik oleh temannya maupun orang dewasa. Karena postur tubuhnya yang kecil merupakan salah satu faktor psikologis yang membuat anak tidak dapat melawan saat mengalami kekerasan.
Melindungi anak dari sebuah tindakan kejahatan tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tapi tanggung jawab lingkungan di sekitar.
Akan tetapi, sebagai lingkungan yang paling dekat dengan anak, sebagai orang tua hendaknya Anda perlu menanamkan beberapa hal agar anak terhindar atau mampu melawan saat menghadapi kekerasan fisik.
Melansir dari suara.com, inilah lima cara yang dapat dilakukan oleh orang tua agar anak terhindar dari risiko kekerasan.
Baca Juga :
1. Berikan Anak Pengetahuan Mengenai Cara Melindungi Diri
Tentunya orangtua tidak bisa mengawasi anak 24 jam setiap hari. Oleh karena itu, inilah saatnya untuk menjelaskan kepada anak bahwa tidak ada seorang pun yang boleh menyentuhnya dengan tidak wajar.
Berikan pemahaman dan ajarkan anak untuk menolak perbuatan apa pun yang dirasa tidak pantas dengan segera berteriak ataupun lari meninggalkan tempat kejadian.
Ajarkan anak mengenai keberanian untuk bersuara, mengungkapkan pendapatnya, berani melawan saat merasa terancam atau tidak menyukai perilaku seseorang.
Keberanian untuk bersuara termasuk ke dalam bentuk perlawanan terhadap kejahatan, karena banyak anak yang hanya diam saat mengalami tindak kekerasan.
Ingatkan juga kepada anak untuk tidak mudah mempercayai orang asing. Tak kalah penting buat anak nyaman untuk selalu menceritakan jika sesuatu terjadi pada dirinya.
2. Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak
Penting bagi orangtua membiasakan komunikasi yang baik dengan anak agar mereka memiliki kepercayaan pada keluarga untuk menceritakan apa pun yang terjadi pada dirinya.
Bercerita adalah bekal penting bagi anak untuk belajar mengungkapkan perasaannya, dan itu harus dimulai dari keluarga.
Biasakan untuk selalu bertanya kepada anak apa saja yang terjadi hari itu di sekolah atau siapa teman yang paling dekat dengannya.
Orangtua juga perlu cermat terhadap perubahan perilaku yang aneh pada anak dan dengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian.
3. Maksimalkan Peran Sekolah
Sekolah, tidak hanya berfungsi sebagai tempat menuntut ilmu saja, tetapi juga mempunyai fungsi kontrol sosial, yaitu membantu penilaian terhadap perilaku anak.
Penilaian dari wali kelas mengenai kebiasaan dan perilaku anak sangat penting untuk dijadikan pertimbangan orangtua.
Sebagai orangtua kedua di sekolah, guru menjadi pengamat yang objektif mengenai tingkah laku anak dengan teman dan lingkungannya.
4. Membekali Anak dengan Ilmu Bela Diri
Pembekalan ilmu bela diri pada anak dapat menjadi salah satu solusi agar anak tidak menjadi korban kejahatan.
Selain mampu mengajarkan anak mengenai kedisiplinan dan membentuk mental serta jasmani yang kuat, anak juga berpotensi mampu membela diri saat dalam keadaan terancam.
Namun penting juga untuk orang tua memberikan pengarahan dan pengertian pada anak bahwa ilmu bela diri yang mereka pelajari bukan untuk melakukan kekerasan kepada anak lainnya.
Baca Juga :
5. Segera Laporkan kepada Pihak Berwajib
Hal terakhir yang harus dilakukan jika memang telah terjadi kejahatan fisik, psikis, ataupun seksual adalah dengan segera melaporkannya kepada pihak berwajib.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pihak berwajib dapat segera melakukan tindakan lebih lanjut kepada tersangka dan mengurangi angka kejahatan yang sama terjadi kembali.
Lalu, untuk korban kekerasan sendiri harus segera mendapatkan bantuan ahli medis serta dukungan dari keluarga dan orang terdekat.
source: suara.com