SUKABUMIUPDATE.com - Menjaga hubungan agar tetap awet atau langgeng bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan.
Menyatukan dua pikiran, dua kebiasaan dan dua pribadi yang berbeda tidak semua orang akan mampu melakukannya. Pertengkaran, perseteruan, konflik pasti akan menghiasi setiap hubungan yang dibangun.
Tak sedikit yang berhasil melewatinya hingga awet sampai nenek-kakek. Namun, tak sedikit juga hubungan yang berakhir kandas. Hingga membuat sebagian orang kecewa dan takut untuk membangun hubungan kembali.
Baca Juga :
Hubungan tidak berarti tentang kecocokan. Keliru jika kita mencari pasangan yang cocok. Sampai kapanpun jika kalian mencari yang cocok, tidak akan ada.
Hubungan juga bukan tentang rasa cinta. Rasa cinta bisa dibangun dan dirawat bersama, tidak hanya sebelah pihak.
Maka dari itu, perhatikan faktor-faktor yang membuat hubungan menjadi awet, adalah sebagai berikut:
1. Toleransi
Kenapa harus ada toleransi dalam sebuah hubungan? Sebelum jauh, kita kenali dulu apa itu toleransi.
Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin yaitu 'tolerare' berarti sabar dan mampu menahan diri.
Secara terminologi, toleransi berarti sikap saling menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat atau pandangan, kepercayaan kepada sesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri.
Berdasarkan pengertian diatas, toleransi dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang untuk bisa bersabar dan menahan diri terhadap hal-hal yang tidak sejalan atau tidak sesuai dengan dirinya sendiri.
Lalu, Pentingnya toleransi dalam sebuah hubungan adalah untuk menghindari adanya konflik atau perpecahan dengan pasangan.
Hal ini juga mengunci pikiran kita bahwa setiap pikiran manusia yang satu dan yang lainnya berbeda, termasuk pikiran pasangan kita. Bertoleransi Lah ketika ada satu hal yang bertentangan atau perbedaan yang nantinya ditemukan pada pasangan kita. Niscaya dengan demikian hubungan akan damai dan terjaga.
2. Komunikasi
Tidak hanya sebuah hubungan, pada intinya komunikasi sangat penting dilakukan dengan siapapun guna menghindari kesalahpahaman atau miskomunikasi.
Pengertian dari komunikasi sendiri, Secara etimologi, kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang memiliki arti “menyampaikan”.
Dari pengertian tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu entitas ke entitas lainnya, melalui penggunaan tanda, simbol dan aturan semiotika yang dipahami bersama. Komunikas lebih baik dilakukan secara lisan atau tatap muka langsung.
Dalam sebuah hubungan, rasa curiga pasti akan ada. Apapun itu komunikasikan dengan pasangan kita, baik dan buruknya sejatinya pasangan, ia akan mendengarkan semua keluhan dan mengerti kondisi kita.
Jika ada masalah atau hal yang tidak disukai dari pasangan kita coba komunikasikan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
3. Percayaan
Menurut KBBI Percaya berarti “mengakui atau yakin bahwa memang benar atau nyata”. Menurut pengertian tersebut artinya kita percaya atas tindakan, perkataan seseorang yang disampaikan kepada kita bahwa memang benar adanya.
Membangun kepercayaan terhadap orang lain tidaklah mudah. Memberikan kepercayaan harus timbal balik.
Maksudnya adalah ketika seseorang percaya terhadap kita, maka kita melakukan tindakan atau perkataan sesuai dengan kondisi konkrit dan nyata, tidak dilebih-lebihkan atau dikurangi. Atau kepercayaan harus dibangun kedua belah pihak.
Selain hal diatas, jika kamu berencana untuk membangun hubungan yang serius, pelibatan dua keluarga dalam keputusan juga sangat berpengaruh.