Helicopter Parenting: Pola Asuh Orang Tua yang Bisa Sebabkan Anak Depresi

Senin 07 Februari 2022, 11:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Semua orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk anak, namun bukan berarti orang tua dapat memutuskan segalanya tanpa mempedulikan pendapat anak hal tersebut dapat dikatakan sebagai Helicopter Parenting.

Mengutip dari Ruang Guru, helicopter parenting merupakan gaya mengasuh orang tua namun terlalu fokus terhadap anaknya. Mereka terlalu mengatur atau ikut campur terhadap pengalaman anak, terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan kesuksesan dan kegagalan anak.

Istilah helicopter Parenting pertama kali digunakan oleh dr. Haim Ginott dalam bukunya ‘Parents & Teenagers’ yang diterbitkan pada tahun 1969

Seorang psikolog asal Texas, Amerika Serikat, Dr. Ann Dunnewold Ph.D, juga menyebutkan kalau helicopter parenting sebagai overparenting. 

Artinya, orangtua terlibat dalam kehidupan anak-anaknya, namun dengan cara yang berlebihan. Seperti terlalu mengontrol, terlalu melindungi dan selalu menuntut anak untuk sempurna.

Perlu diingat, bahwa helicopter parenting tak hanya berlaku untuk orang tua yang memiliki anak kecil, melainkan juga yang telah memiliki anak remaja atau bahkan dewasa.

Baca Juga :

1. Tahap Balita: Selalu Menjaga Anak Secara Ketat saat Bermain

photoIlustrasi Pendidikan Karakter Anak - (Pexels.com)</span

Pada tahap balita, helicopter parenting mulai terlihat saat orangtua terlalu ketat menjaga anak saat bermain. 

Orangtua tidak membiarkan anak disentuh orang lain, tidak membiarkan anak bermain sesuatu yang baru, terlalu takut anak terluka saat bermain, mengarahkan perilaku anak, dan tidak membiarkan anak punya waktu sendiri.

2. Tahap Anak Usia Sekolah - Kuliah: Membuat Keputusan untuk Anak

photoIlustrasi membuat Keputusan untuk Anak - (Pexels.com)</span

Pada tahap ini, helicopter parenting biasanya berinisiatif untuk membuat keputusan bagi hidup anak tanpa mempertimbangkan pendapat anak.

Misalnya, mendaftarkan anak kursus atau kegiatan yang belum tentu sesuai dengan minat anak. 

Selain itu, perilaku helicopter parenting juga terlihat jika orangtua mulai mengatur dengan siapa anak boleh berteman hingga mengatur kegiatan anak.

3. Sangat Peduli Bidang Akademik Anak

photoIlustrasi Ibu sedang Mengajari Anak - (Pexels.com)</span

Sebagian besar helicopter parent menaruh perhatian lebih pada bidang akademik anak. Misalnya, anak harus selalu berada di ranking pertama dan orang tua akan protes kepada guru jika anak mendapat nilai jelek.

Jika anak sudah terbiasa dengan gaya helicopter parenting sejak kecil, anak menjadi tidak memiliki kuasa untuk membuat keputusan sendiri dan melawan keputusan orangtua. Sehingga, sebagian besar pilihan anak dibuat oleh orangtua.

Pola seperti itu bisa terus berlanjut di usia dewasa, pada bidang pekerjaan hingga pasangan hidup anak.

Dampak Helicopter Parenting:

1. Membuat Anak Kurang Percaya Diri

Helicopter parenting biasanya diawali dengan tujuan yang baik, namun akhirnya bisa berdampak buruk bagi anak. 

Anak yang dibesarkan dengan helicopter parent berpotensi memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah karena tidak terbiasa membuat keputusan sendiri. Anak juga bisa merasa orangtuanya tidak percaya pada diri mereka.

2. Anak Tidak Memiliki Kemampuan untuk Menghadapi Masalah

Kemampuan anak dalam menghadapi masalah juga tidak berkembang karena selalu ada orang tua yang memastikan segalanya baik-baik saja. 

Kehidupannya juga selalu bebas dari masalah dan kegagalan, sehingga anak tidak tahu bagaimana cara menghadapi kesedihan ataupun kegagalan dalam hidupnya.

3. Tingkat Kecemasan dan Depresi Tinggi pada Anak

Penelitian dari University of Mary Washington menunjukkan bahwa anak-anak dengan helicopter parenting ternyata memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi.

4. Berkurangnya Kemampuan Dasar Anak

Kemampuan dasar anak untuk melakukan hal-hal dasar sehari-hari pun menjadi berkurang karena sudah terbiasa diurus oleh orangtua, seperti mengemas barangnya sendiri.

5. Anak Menjadi Tidak Bisa Menghadapi Tekanan

Kegagalan, tantangan, dan tekanan adalah hal yang berguna bagi anak agar bisa berkembang dan mempelajari kemampuan baru. 

Anak harus dibiasakan sejak kecil untuk menghadapi semuanya sendiri agar kekuatan mentalnya terasah sejak dini.

Jika anak terbiasa memiliki orang tua yang mengatur semuanya, anak akan kaget dan menjadi cenderung cepat menyerah saat menemui permasalahan di masa dewasanya kelak.

source: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi22 November 2024, 13:30 WIB

KPK Beri Penyuluhan Pencegahan Korupsi untuk Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi

Adapun penyuluhan yang diberikan yang pertama terkait pendidikan anti korupsi, kedua pencegahan dan ketiga penindakan.
Kepala Satuan Tugas Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Arif Nurcahyo saat memberikan penyuluhan kepada 60 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:11 WIB

Dipandu Yasmin dan Agung, Daftar Panelis Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Debat antara paslon 01, Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas akan berlangsung Jumat (22/11/2024) di Hotel Sutan Raja Bandung, mulai pukul 14.00 WIB.
Presenter INews TV Yasmin Athania akan memandu (hots) debat publik II Pilkada Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: akun medsos Yasmin Athania)
Food & Travel22 November 2024, 13:00 WIB

Kebun Teh Cipasung, HTMnya Rp10.000 Spot Menarik untuk Healing di Majalengka

Biaya masuk ke Kebun Teh Cipasung cukup terjangkau, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menikmati keindahan alam ini.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki, Kebun Teh Cipasung memang layak untuk dijadikan tujuan wisata Anda. (Sumber : Screenshot YouTube/@Apri Subroto).