SUKABUMIUPDATE.com - Bunga Higanbana yang memiliki nama ilmiah Lycoris radiata bunga dari keluarga amryllis, sering disebut juga dengan red spider lily.
Bunga ini biasanya muncul di film-film anime seperti di anime demon slayer, Tokyo ghoul, Jigoku Shoujo dan lainnya.
Bunga Higabana ini berasal dari China dan Korea, kemudian ke di Jepang dan tumbuh subur di Kepulauan Ryukyu.
Bunga ini akan mekar pada saat suhu sudah stabil, antara akhir musim panas hingga awal musim gugur. Bunga ini juga disebut sebagai lili badai karena dikaitkan dengan hujan lebat.
Meskipun bunga ini sangat cantik dipandang, akan tetapi bunga ini memiliki arti yang menakutkan dan menyedihkan. Makanya, dalam anime bunga ini akan muncul pada saat scene sedih.
Berikut ini adalah fakta-fakta dari bunga Higanbana yang melambangkan kesedihan yang menakutkan!
1. Legenda Penjaga Bunga Higanbana, Manju dan Saka
Pertumbuhan bunga Higanbana sangat unik, pertumbuhan antara daun dan bunganya tidak pernah tumbuh secara bersamaan.
Ketika bunganya bermekaran, saat itu daun-daun bunga ini akan berguguran. Sebaliknya, ketika daun-daun tumbuh menghijau, maka bunga-bunga higanbana akan layu.
Menurut mitosnya, pertumbuhan Bunga higanbana dilatarbelakangi oleh sebuah legenda sedih manju dan saka, sepasang kekasih yang tidak pernah bisa bersatu.
Dalam legendanya, diceritakan ada dua peri Manju dan peri Saka yang bertugas menjaga bunga Higanbana yang tumbuh di Diyu atau Neraka.
Peri Manju bertugas untuk menjaga bunganya dan Saka bertugas menjaga daunnya yang diperintahkan oleh Dewi Amaterasu.
Keduanya dilarang untuk meninggalkan tempatnya masing-masing. Karena penasaran, pada suatu waktu kedua peri tersebut bertemu pada saat daun higanbana tumbuh mencapai kelopak bunga. Saat pertemuan pertama, Mereka pun saling jatuh cinta.
Pertemuan mereka pun diketahui oleh Amaterasu. Seketika Sang dewi marah besar karena kedua peri tersebut tak menjalankan perintah sang dewi.
Kemudian, Amaterasu mengutuk mereka berdua agar tak pernah bisa bertemu kembali. Sejak itulah bunga yang dijaga Manju tak pernah tumbuh bersamaan dengan daun Saka.
2. Higanbana memiliki makna perpisahan
Berawal dari cerita menyedihkan tersebut, bunga higanbana memiliki makna tentang perpisahan.
Sebagian dari masyarakat Jepang percaya jika kita melihat seseorang untuk terakhir kalinya, maka bunga higanbana akan tumbuh bermekaran di sepanjang jalan.
3. Higanbana memiliki makna kematian
Higanbana berasal dari kata “higan” berarti “pantai yang lain”. Kata ini sering diartikan sebagai alam baka, alam atau tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang sudah wafat.
Pada saat musim gugur, masyarakat Jepang biasanya merayakan ekuinoks dengan higanbana.
Mereka akan menjalankan ritual upacara di makam leluhur mereka dan menanam bunga higanbana di dekat kuburan leluhurnya sebagai bentuk penghormatan.
Higanbana menjadi bunga lambang kematian yang sering dipersembahkan untuk anggota keluarga yang telah wafat.
4. Bunga Merah cantik, tetapi beracun
Bunga merah cantik Higanbana, ternyata beracun. Racun yang terdapat pada umbinya ini sangat berbahaya.
Masyarakat Jepang menanam Higanbana di sekitar pemakaman. Pada saat itu, masyarakat Jepang belum terbiasa dengan prosesi kremasi.
Dengan menanam bunga ini, diharapkan mampu mencegah hewan buas yang memangsa jasad manusia.
Bunga higanbana juga biasa ditanam oleh para petani di pinggir sawah. Hal ini bertujuan untuk mencegah hama dan tikus tidak mendekati padi mereka.
5. Higanbana tumbuh dua minggu dalam setahun
Bunga Higanbana akan tumbuh pada tanggal 23 September pada musim gugur di Jepang. Bulan September di Jepang merupakan transisi dari musim panas ke musim gugur.
Itulah lima fakta dari bunga Higanbana, meski memiliki makna dan legenda yang menakutkan dan menyedihkan, tapi tak sedikit orang yang menyukai bunga ini.