SUKABUMIUPDATE.com - Disiplin akan membantu Anak hidup lebih baik dimasa yang akan datang. Hal ini tentunya akan menjadi kebanggan tersendiri bagi orang tua.
Namun, kedisiplinan anak tidak datang begitu saja, melainkan harus dilatih. Pembentukan karakter tersebut harus ditanamkan sejak anak masih dini. Tepat pada saat usia pertumbuhan anak.
Anak yang disiplin biasanya akan melaksanakan kewajiban mereka tanpa harus disuruh atau dipaksa oleh orang tuanya.
Kedisiplinan juga akan membentuk anak yang percaya diri dan mandiri, menghargai waktu, lebih tertib, tanggung jawab, mudah mengelola emosi serta memahami peran pribadinya.
Latihan untuk membentuk karakter disiplin harus dilakukan terus-menerus sampai membentuk kebiasaan dan menjadi karakter yang tertanam dalam kepribadian anak.
Lalu apa saja hal yang dapat melatih kedisiplinan anak? Yuk simak artikel berikut!
Baca Juga :
1. Membuat Jadwal untuk Aktivitas Sehari-hari
Hal pertama yang harus dilakukan untuk melatih kedisiplinan anak adalah dengan membuat jadwal untuk aktivitas yang akan dilakukan anak secara tertib.
Dengan adanya jadwal harian, anak akan mengetahui apa saja kegiatan yang harus dilakukan dan apa saja kegiatan tambahan yang bisa dilakukan.
Selain melatih kedisiplinan, jadwal harian juga akan membuat anak sadar akan kewajiban apa saja yang harus dilaksanakan.
Orang tua bisa mulai membuat jadwal harian yang tidak terlalu padat dan tidak terlalu ketat untuk memulainya.
Jangan lupa juga untuk menyepakati jadwal tersebut dengan anak!
2. Membuat Peraturan yang Jelas
Setelah adanya jadwal untuk aktivitas sehari-hari. Buat juga peraturan untuk dilaksanakan oleh anak.
Peraturan ibarat rambu yang menjadi penuntun untuk melaksanakan jadwal yang telah dibuat, agar anak tidak menyimpang dari apa yang telah dijadwalkan.
Peraturan akan membuat anak bisa membedakan mana hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Lebih jauhnya, anak akan lebih mudah untuk membedakan hal benar dan salah.
Tapi orang tua harus ingat, membuat peraturan berbeda dengan mendikte.
Berilah pengertian dan jelaskan mengapa hal tersebut boleh atau tidak boleh dilakukan oleh anak, sehingga mereka bisa memahami hal tersebut.
3. Reward dan Punishment
Adanya reward dan punishment yang diterapkan pada anak dapat menjadi pendorong untuk anak melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.
Apresiasi akan menjadi motivasi anak bersemangat untuk melaksanakan kegiatan mereka.
Sedangkan, hukuman akan membuat anak tidak mengulang lagi kesalahannya.
4. Tidak Memarahi Anak Secara Berlebihan
Harus orang tua ingat bahwa setiap anak tidaklah sempurna dan pasti akan membuat sebuah kesalahan.
Oleh karena itu, saat anak membuat kesalahan upayakan untuk tidak memarahinya secara berlebihan.
Apalagi sampai mengeluarkan kata-kata yang membuat anak sakit hati. Hal ini bisa berdampak pada pertumbuhan psikis anak.
Anak yang sering dimarahi akan memiliki emosi yang tidak stabil dan cenderung tak ingin mendengarkan perkataan orang tuanya.
Hal tersebut bisa dirubah menjadi sebuah nasihat yang akan membangun kembali karakternya.
Berilah contoh dampak apa jika mereka melakukan kesalahan.
Dengan begitu, anak akan lebih menghormati orang tuanya dan akan mendengarkan perkataan orang tua.
5. Menjadi Pendengar yang Baik Bagi Anak
Menjadi anak bukan berarti mereka tak memiliki pendapat. Anak-anak juga pasti memiliki hal yang mereka suka dan tidak suka terhadap sesuatu.
Dengarkanlah apa pendapat dan isi hati mereka, sehingga anak akan merasa dihargai dan diakui keberadaanya.
Saat menjadi pendengar yang baik, anak juga akan mendengarkan ucapan orang tua dengan baik. Hal ini akan membuat orang tua dan anak lebih mudah untuk membuat kesepakatan.
6. Beri Waktu Anak untuk Kesenangannya
Membuat jadwal dan peraturan bukan berarti menyampingkan hobi atau hal yang membuat anak senang.
Dukunglah kegiatan-kegiatan anak yang bisa menyenangkan mereka dengan tetap diawasi dan didampingi.
Kegiatan yang terus-menerus sama, dapat membuat anak stress. Sehingga, kegiatan yang mereka sukai akan menjadi momen melepas stress.
7. Konsisten
Jadwal dan peraturan yang dibuat akan sia-sia bila orang tua sendiri tidak konsisten pada hal tersebut.
Kekonsistenan akan menjadi kunci keberhasilan dalam melatih kedisiplinan anak.
Jadi bagi orang tua tetap konsisten dalam mendidik anak dengan cara-cara yang sudah disebutkan tadi ya.
Nah Itulah tujuh hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membangun sikap disiplin anak. Anak yang berhasil merupakan cerminan dari ajaran orang tua lho. Semangat ya!