Kain Batik merupakan bentuk dari kebudayaan milik Indonesia yang dibanggakan ini telah menjadi salah satu ikon fashion yang mendunia.
Setelah terkenal ke seluruh dunia, kain batik ini dapat ditemui dalam berbagai bentuk ikon fashion seperti; tas batik, baju batik, celana batik bahkan jam tangan dengan motif batik.
Proses pembuatan kain batik sendiri dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerapkan lilin menggunakan alat canting. Setelah itu, ada beberapa proses yang harus dilewati hingga menjadi kain bercorak.
Menariknya, kain batik yang terkenal saat ini menyimpan banyak cerita dan sejarah yang unik;
1. Sudah Ada Sejak Sebelum Masehi
Cikal bakal kain batik diyakini berasal dari penggunaan lilin pada selembar kain (saat ini dikenal sebagai proses membatik) di abad keempat SM. Hal ini juga diperkuat dengan penemuan kain pembungkus mumi yang dilapisi ‘malam’ dan membentuk corak.
Teknik menggambar pada kain menggunakan lilin ini juga ternyata ditemukan di berbagai belahan dunia seperti: Tiongkok, India, Jepang, Nigeria dan Senegal. Di Indonesia sendiri kain batik diyakini telah ada sejak jaman Majapahit.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Arca Harihara yang menggambarkan pendiri Majapahit, yaitu Raden Wijaya mengenakan Batik. Kemudian, batik menjadi populer di akhir abad XVIII atau awal abad XIX.
Batik-batik ini dihasilkan dengan cara ditulis, barulah pada tahun 1920-an batik yang dihasilkan dengan cara di cap muncul.
2. Berbeda Motif Berbeda Cerita
Di Indonesia kain batik dapat ditemui di berbagai daerah. Tak hanya di Pulau Jawa, kain batik juga ternyata ada Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara hingga Papua.
Kain batik dari setiap daerah ini memiliki motif dan corak yang berbeda-beda. Uniknya lagi, setiap corak ini memiliki cerita dan filosofi yang bermakna bagi kehidupan masyarakat setempat.
Misalnya, Batik Mega Mendung yang berasal dari Cirebon memiliki corak awan dengan warna cerah. Batik ini memiliki arti kesabaran, dimana para pengguna Batik Mega Mendung ini diharapkan menjadi orang yang punya kesabaran yang panjang.
Selanjutnya, ada Batik Simbut yang berasal dari Banten yang memiliki motif mirip dengan daun talas dengan warna yang cenderung lebih gelap
Motif tersebut dapat diartikan sebagai karakter masyarakat Banten yang memiliki ide, cita-cita, kemauan, sikap dan mental tinggi, namun dengan pembawaan sederhana seperti warna pada kain batiknya.
Kedua batik yang disebutkan diatas hanyalah contoh dari banyaknya corak batik yang dimiliki oleh Indonesia, tentu saja setiap corak memiliki arti yang berbeda-beda.
Menurut UNESCO motif pada batik menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat mulai dari kelahiran hingga kematian.
3. Digunakan Tokoh Penting Dunia
Tak hanya masyarakat biasa, banyak juga tokoh-tokoh terkenal di dunia yang pernah mengenakan batik.
Diantaranya ada Nelson Mandela, yang sering mengenakan batik saat berkunjung ke Indonesia dan dalam agenda-agenda internasional seperti sidang PBB.
Mantan Presiden Amerika, Barack Obama juga terlihat mengenakan batik dalam acara East Asia Summit.
Bahkan hingga Bill Gates, pendiri Microsoft ini juga dalam kunjungannya ke Indonesia menggunakan batik.
Di kalangan selebritis dunia, personil dari boyband Korea Selatan EXO pernah mengenakan batik dalam acara musik di sana.
Selain itu, ada juga personel Boyband Super Junior yaitu Leeteuk dan Yesung mengenakan batik yang dirancang khusus oleh gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
4. Menjadi Warisan Unesco
Tanggal 02 Oktober 2009 menjadi salah satu tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia. Karena, pada tanggal itulah kain batik resmi ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.
Namun, sebelum terkenal dan menjadi warisan budaya kebanggaan Indonesia yang diakui oleh UNESCO, kain batik harus mengalami perjalanan panjang dan berliku. Mulai dari klaim negara lain atas kepemilikan batik, hingga proses penetapan batik sebagai warisan budaya yang memakan waktu lebih dari setahun.
5. Hari Batik Nasional
Dengan ditetapkannya kain batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada 02 Oktober. Pemerintah menindaklanjutinya dengan menerbitkan Keppres No. 33 Tahun 2009 tentang penetapan hari batik nasional.
Hingga sekarang tanggal 02 Oktober diperingati sebagai hari batik nasional. Sebagai simbolis, dan masyarakat dianjurkan untuk mengenakan batik di tanggal tersebut.
Beberapa instansi, khususnya instansi pemerintahan bahkan mewajibkan para pegawainya untuk mengenakan batik di hari istimewa tersebut.
Batik hanya akan menjadi kain biasa bila sebagai warga negara tidak merawat dan mengapresiasinya.
Ayo cintai Budaya Indonesia dengan ikut merayakan dan mengenakan batik pada kesempatan-kesempatan yang ada.
Writer: Deria Ramadayanti