SUKABUMIUPDATE.com - Para pria mungkin berpikir mereka akan perkasa selamanya. Perlu diketahui, ada kondisi di mana pria juga bisa menopause sebagaimana perempuan. Dalam hal ini, salah satu penyebabnya adalah kekurangan hormon testosteron.
Kekurangan hormon testosteron pada pria memang tidak berbahaya atau tak sampai mematikan. Hanya saja, keadaan ini tentu mempengaruhi kesehatan mental dan mengganggu fungsi organ tubuh secara keseluruhan.
Testosteron adalah hormon yang bertugas meningkatkan massa otot dan gairah seksual. Seiring bertambah usia, kadar hormon testosteron mulai menurun sekitar dua persen setiap tahun mulai usia 30-an. Penurunan ini wajar dan seharusnya tidak menimbulkan masalah berarti.
Kekurangan testosteron terjadi karena testis tidak memproduksi cukup hormon tersebut. Istilah medisnya adalah hipogonadisme. Beberapa orang mengambil istilah yang lebih mudah dipahami untuk kondisi kekurangan hormon testosteron, yakni menopause pria.
Berikut gejala kekurangan hormon testosteron:
1. Kelelahan
2. Tidak bersemangat
3. Depresi
4. Mengalami gangguan kecemasan
5. Sensitif, mudah bersedih atau lekas marah
6. Libido rendah
7. Disfungsi ereksi
8. Kekuatan otot menurun
9. Keringat berlebihan terutama di malam hari
10. Sulit konsentrasi
11. Pelupa
Salah satu metode pengobatan untuk mengatasi kekurangan hormon testosteron ini adalah dengan terapi penggantian testosteron. Pasien harus menjalani serangkaian tes dengan ahli endokrinologi atau spesialis hormon untuk memeriksa apakah cocok atau tidak. Jika cocok, dapat melakukan tindakan medis penyuntikan hormon testosteron.
SUMBER: TEMPO