SUKABUMIUPDATE.com - Walaupun tidak semua, banyak tukang cukur yang berasal dari Madura dan Garut. Mengapa demikian?
Cikal bakal usaha cukur rambut orang Madura ternyata berawal dari konflik politik. Muh. Syamsuddin dalam bukunya "Agama, Migrasi, dan Orang Madura" menulis konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat II pada 1677 membuat pengikut Trunojoyo yang notabennya orang Madura bermigrasi.
Mereka akhirnya merantau ke berbagai daerah dan menjalani berbagai profesi, termasuk menjadi tukang cukur. Pada 1911, usaha potong rambut orang Madura umum ditemukan di bawah pohon besar di tepi jalan Kota Surabaya.
Kebiasaan ini masih bisa kita temukan hingga sekarang. Bahkan di Jakarta, Anda bisa menemukan mereka di bawah jembatan layang atau di bawah pohon besar. Bermodal cermin, kursi, dan peralatan cukur, mereka siap mencukur rambut pelanggannya.
Sementara itu, tukang cukur asal Garut, Jawa Barat, juga turut mendominasi dunia pencukuran di Indonesia. Dilansir dari buku "Indonesia Poenja Tjerita'' karya @SejarahRI, salah satu usaha potong rambut yang populer di Jakarta adalah yang menyematkan nama ASGAR (Asli Garut).
Penyebaran tukang cukur asal Garut juga tak lepas dari konflik politik di daerah mereka. Saat pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), orang Garut banyak yang meninggalkan daerahnya.
Antara 1949 hingga 1950 mereka pergi menyelamatkan diri ke daerah-daerah lain. Di daerah baru, mereka menjalani berbagai profesi, salah satunya adalah tukang cukur. Melihat kesuksesan tukang cukur, pemuda-pemuda Garut lainnya pun mengikuti jejak menjadi tukang cukur.
SUMBER: AMELIA RAHIMA SARI/TEMPO.CO