SUKABUMIUPDATE.com - Kota Sukabumi sejak awal pandemi covid-19 langsung menutup sekolah dan memilih daring atau PJJ (pembelajaran jarak jauh). 1,5 tahun sudah pelajar di Kota Sukabumi belajar dari rumah, menggunakan jaringan internet yang sering kali tidak efektif.
Kondisi ini diakui oleh Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dan diungkapkan pada Webinar Yayasan Sukabumi Ibu Sejati. Acara ini mengambil tema peran orang tua mendampingi belajar anak secara daring di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, pada hari Rabu Agustus 2021 lalu.
Dinas Pendidikan menyebut momen ini untuk memberikan wawasan kepada para tenaga pendidik mulai PAUD dan SD dalam memahamkan orangtua agar anak belajar daring dengan baik. Hadir dalam acara ini Bunda PAUD sekaligus pembina Yayasan Sukabumi Ibu Sejati, Fitri Hayati Fahmi.
Menurut Fahmi, tidak bisa dipungkiri 1,5 tahun Kota Sukabumi mengalami masa pandemi. ''Sesuai dengan tema kegiatan harapannya tidak darting (darah tinggi-red) saat belajar daring,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dikutip dari akun resmi dokumentasi pimpinan.
Dampak pandemi kata Fahmi bukan hanya kesehatan akan tetapi berbagai bidang lainnya. Termasuk pandemi berdampak pada pendidikan, ada istilah learning loss generation atau generasi seperti atau seolah olah hilang pembelajarannya.
Hal ini kata Fahmi, jadi tantangan bagi para pelaku pendidikan termasuk menjelaskan ke orangtua karena ada yang bertanya kapan pembelajaran tatap muka dan ini menunjukkan rindu tatap muka. Namun saat ini masih PPKM level 4 belum boleh tatap muka.
Mari hormati kebijakan pemerintah pusat dan berinovasi dengan pembelajaran. Sebab sejatinya pendidikan adalah tugas orangtua kepada anak sesuai ajaran Islam dan orangtua harus jadi guru terbaik.
''Mari terus optimis dengan situasi yang ada dan dampingi anak anak kita dalam belajar daring dengan baik,'' kata Fahmi. Harapannya orangtua dapat bersikap dewasa di masa sulit dan mengenali emosi diri agar sukses belajar daring.