SUKABUMIUPDATE.com - Biasanya pola tidur anak akan didominasi dengan rasa lelap, akibat lelah bermain seharian. Namun, sebagian anak justru banyak bergerak ke semua sisi tempat tidur di malam hari. Apakah mereka juga tidur nyenyak?
Kebiasaan ini cukup normal pada banyak anak, baik bayi, balita, atau praremaja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang itu. Setelah mencapai usia tertentu, anak-anak bisa mengatasinya. Tidur dalam posisi yang sama sepanjang malam tanpa bergerak adalah keterampilan yang dipelajari anak-anak seiring waktu.
Orang tua perlu khawatir ketika anak sering terbangun di malam hari dari tidurnya, terlihat lelah dan rewel. Hal ini bisa menunjukkan masalah kesehatan.
Beberapa tanda umum gangguan tidur yang berhubungan dengan gerakan berlebihan antara lain susah bangun, pernapasan terganggu atau mendengkur, kelelahan, sifat lekas marah, bernapas melalui mulut, terlalu banyak bergerak di malam hari, dan tidak terasa segar di pagi hari.
Selain itu, anak juga tak memiliki jadwal tidur-bangun yang teratur, nyeri atau ketidaknyamanan pada anggota badan, dan sering terbangun di malam hari.
Dilansir dari Times of India, inilah penyebab gangguan tidur pada anak.
1. Sleep apnea
Sleep apnea juga bisa dialami anak-anak, tidak hanya orang dewasa. Gangguan ini dapat menyebabkan kegelisahan pada anak-anak. Sleep apnea terjadi ketika pernapasan berhenti dan mulai dengan sendirinya saat tidur. Penyebabnya bisa berupa penyumbatan sebagian atau total pada saluran pernapasan.
2. Stres
Stres mungkin menjadi alasan gangguan tidur di kalangan remaja dan praremaja. Stres, kecemasan, dan trauma di sekolah atau rumah mungkin sulit untuk mereka atasi, yang dapat menyebabkan mereka berguling-guling di malam hari.
3. Sindrom kaki gelisah
Restless Leg Syndrome adalah sensasi tidak nyaman yang terjadi pada kaki, terutama pada malam hari. Anak-anak mungkin memiliki keinginan untuk menggerakkan anggota tubuh mereka secara berulang, yang dapat mengganggu tidur mereka.
4. Teror malam
Episode mimpi buruk atau teror malam juga dapat membangunkan anak beberapa kali saat tidur. Mereka mungkin merasa khawatir, kacau, tertekan, dan bingung.
SUMBER: TEMPO