SUKABUMIUPDATE.com - Memasuki 10 hari terakhir puasa di bulan Ramadan, banyak sekali keistimewaan yang bisa didapatkan oleh umat muslim. Mulai dari melakukan ibadah salat sunnah yang akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT, serta sedekah yang dapat memberikan pahala besar.
Allah SWT benar-benar akan memuliakan orang-orang yang bersedekah. Allah SWT menjanjikan banyak balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar bersedekah.
Keutamaan sedekah di bulan Ramadan terutama di sepuluh hari terakhir Ramadan dapat memperbanyak pahala kebaikan.
(Ilustrasi) Seorang muslim yang melaksanakan ibadah sunnah pada 10 hari Ramadan akan mendapatkan pahala yang berlimpah - (Unsplash)</spanAda tiga keutamaan yang didapatkan ketika melakukan sedekah di 10 hari terakhir Ramadan, yaitu:
1. Sedekah dapat menghapus dosa
Allah SWT menjanjikan kepada umatnya akan menghapus dosa bagi siapa saja yang memberikan sedekah.
Seperti dikutip dalam sabda Rasulallah SAW “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).
Itupun dengan catatan, pemberi sedekah sudah melakukan taubat untuk tidak melakukan dosa-dosa di kemudian hari.
2. Sedekah dapat memberi keberkahan
Dalam memberikan sedekah, maka ada harta yang Anda berikan kepada orang yang membutuhkan termasuk anak yatim atau kaum dhuafa.
Ketika seseorang memberikan harta tersebut untuk bersedekah, maka dalam hadits dikatakan “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia hendaki, dan Allah maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 261)
3. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur
Ketika seseorang ikhlas bersedekah dan memberi kepada yang membutuhkan, maka Allah akan menggantinya dengan berbagai macam, salah satunya adalah dengan membebaskan orang yang senang bersedekah dari siksa kubur.
Seperti tertera dalam sabda Rasulullah SAW, “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873).
