Tradisi Papajar

Minggu 21 Maret 2021, 01:00 WIB

Oleh: Hamidah M.Pd

(Pengamat Pendidikan)

Papajar adalah sebuah tradisi berwisata bersama keluarga sekedar makan bersama dan berfoto yang dilakukan di penghujung bulan Sya'ban untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. tapi sekarang aktivitas Papajar, tidak hanya dilakukan di penghujung bulan Syaban tapi sudah mulai terasa di awal bulan Sya'ban.

Tradisi papajar ini sudah menjalar dimana mana dan menjadi ritual tahunan dengan nama nama yang berbeda di tiap daerah. Tradisi ini hampir tidak pernah terlewatkan termasuk oleh masyarakat Sukabumi.Tradisi yang disinyalir begitu marak terjadi ini dimulai sejak sekitar tahun 80-an hingga sekarang.

Saat tradisi papajar tiba,jalanan akan dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat, mereka akan berbondong-bondong ke tempat wisata sekedar numpang makan dan berfoto.

Ada yang naik motor, naik  kendaraan pribadi, naik angkutan umum yang sengaja dicarter, bahkan ada yang rela naik mobil bak yang hanya ditutupi terpal yang dari segi keamanan tentu saja sangat tidak aman apalagi nyaman.

Mengapa mereka begitu memaksakan diri untuk melakukan papajar hingga mengabaikan keselamatan diri? Begitu pentingkah ritual "botram" hingga harus bertaruh nyawa? Berapa banyak nyawa melayang sia-sia di jalan raya, karena perilaku berkendara  saat berebut jalan yang padat oleh pelaku papajar yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas.

Tulisan ini tidak bermaksud nyinyir, saya hanya mengkritisi kegiatan ini.

Menurut saya kegiatan ini kurang bagus. Hanya karena kita akan menghadapi puasa menahan lapar dan haus di siang hari, bukan berarti kita harus puas-puas makan apa saja dengan tradisi papajar ini.

Sebagai analogi kalau orang hendak bertanding tinju maka ia akan berlatih tinju,kalau akan bertanding sepak bola maka ia akan latihan sepak bola lha ini mau puasa malah latihan makan.Logikanya dimana?

Papajar dengan niat mangpang meungpeung puasa belum dimulai maka puas-puasin makan itu tentunya akan mendowngrade makna puasa.

Sebaiknya sebelum puasa kita tetap di rumah  Menjaga stamina supaya saat puasa tiba kita dalam kondisi sehat walafiat sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan nyaman.

Apalagi sang covid belum sepenuhnya pergi dari ibu pertiwi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa