2 dari 10 Orang di Asia Tenggara Berbagi Berita di Media Sosial Tanpa Verifikasi, Anda Termasuk?

Selasa 02 Februari 2021, 04:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah survei dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan bahwa sekitar 76 persen pengguna internet di Asia Tenggara memperoleh update berita dari platform media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan lainnya. Namun ternyata, sebagian dari mereka tidak melakukan verifikasi sebelum membagikan informasi tersebut.

Persentase pengguna internet di Asia Tenggara itu juga diketahui lebih tinggi untuk Gen Z, yakni 83 persen, diikuti oleh Milenial di angka 81 persen, Baby Boomers 70 persen, dan Gen X di 62 persen.

Seperti yang telah disinggung di atas, hal ini bukan berarti platform media sosial terkait mempublikasikan informasi yang sepenuhnya terpercaya. Pasalnya, disinformasi online tetap menjadi perhatian.

Survei yang dilakukan pada November 2020 lalu itu menemukan, hampir 2 dari 10 (18 persen) responden mengaku berbagi berita sebelum melakukan verifikasi ihwal kebenarannya.

Rinciannya, untuk Gen Z (28 persen), Gen X (21 persen), dan Boomers (19 persen). Sementara ini kelompok Milenial mencatatkan rekor terendah dalam aspek tersebut, yakni 16 persen.

Psikolog di Mind What Matters, Beverly Leow menjelaskan soal alasan rendahnya tingkat verifikasi saat berbagi berita secara online. Ia mengaitkan hal itu dengan teori presentasi diri, dimana seorang individu ingin melindungi dirinya sendiri dengan cara tertentu.

Oleh karena itu, saat seseorang berbagi informasi tanpa menimbang kebenarannya, kemungkinan besar mereka termotivasi untuk menampilkan diri sebagai warganet dengan informasi terkini dan berpengetahuan luas.

Menurutnya, media sosial menghadirkan beragam jenis narasi kepada penggunanya. Bahkan terkadang, satu peristiwa tertentu memiliki sejumlah narasi atau versi yang saling bertentangan.

"Atau validitas informasi yang disajikan mungkin lebih memakan waktu dan membutuhkan lebih banyak upaya daripada menekan tombol 'bagikan'," tutur Leow.

Studi dengan sampel 1.240 responden dan 831 di antaranya dari Asia Tenggara ini juga mengungkap bahwa hanya 5 dari 10 responden di semua generasi yang menyatakan mereka membaca artikel secara lengkap sebelum membagikannya di akun pribadi mereka.

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong memaparkan, pengguna internet Asia Tenggara diperkirakan mencapai 400 juta, dan tambahan 40 juta orang yang merupakan pengguna internet pertama kali pada tahun 2020. Ia menyebut, wilayah ini dikenal sebagai salah satu pengguna media sosial yang paling aktif.

Tiong memberikan fakta bahwa berdasarkan survei yang dilakukan, 36 persen pengguna di Asia Tenggara menghabiskan 1 hingga 2 jam lebih banyak pada platform online ini setelah isolasi. Sedangkan 28 persen menambahkan 2-4 jam, dan sekitar 17 persen dengan 4-6 jam lebih dihabiskan untuk bersosialisasi dalam jaringan.

Menurutnya, dari perspektif keamanan siber, informasi palsu merupakan bentuk rekayasa sosial dalam skala lebih besar yang dipakai pelaku kejahatan siber untuk secara efektif dan mudah menargetkan orang dan organisasi.

Ia mengatakan, pada tahun 2020 bisa terlihat dari menjamurnya email phishing, penipuan, dan domain palsu yang memanfaatkan topik Covid-19 dan bahkan sekarang adalah isu vaksin.

Tetapi, kesadaran soal disinformasi online menunjukkan tanda-tanda perubahan di wilayah Asia Tenggara. 6 dari 10 responden di semua generasi mengungkapkan, mereka memeriksa sumber informasi atau berita yang beredar di media sosial sebelum mengklik 'Bagikan'.

Para Boomer juga memimpin dengan angka 41 persen, sebagai kelompok yang menentang saat teman atau anggota keluarganya membagikan berita palsu, berdasarkan penilaian mereka.

Selanjutnya diikuti oleh Milenial di angka 27 persen dan Gen X 23 persen. Sementara Gen Z tampak lebih menghindari konfrontasi dengan berada di persentase 19 persen.

Tak hanya itu, pemblokiran menjadi cara lain pengguna di Asia Tenggara untuk melindungi diri dari risiko kesalahan informasi. Tercatat lebih dari seperempat responden mengaku memblokir kontak yang membagikan artikel, dimana menurut mereka tidak akurat.

Persentase pemblokiran teman online di media sosial tersebut paling tinggi dilakukan oleh Gen Z, yakni 46 persen, diikuti oleh Boomers, Milenial, dan Gen X dengan masing-masing sebesar 33 persen, 32 persen, dan 30 persen.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa