SUKABUMIUPDATE.com - Sebenarnya ada apa sih antara bidan dan perawat itu? Mengapa petugas kesehatan ini kerap menjadi pasangan tentara, polisi, atau angkatan bersenjata lainnya? Fenomena ini sepertinya cukup menarik untuk diulas.
Stereotipe angkatan bersenjata seperti TNI atau Polri yang tak jarang memilih berpasangan dengan wanita yang berprofesi di bidang kesehatan tersebut cukup menarik untuk dibahas. Bukan tanpa alasan, karena ternyata foto-foto pre-wedding mereka pun sering disebut sebagai wedding dream dan relationship goals sejoli di negeri ini.
Apalagi ketika foto pre-wedding itu menampilkan sosok pria berseragam dengan membawa senjata dan mengarahkannya ke seorang wanita berbaju putih yang menutup ujung senjata itu dengan stetoskop. Sebuah foto yang menggelikan namun menjadi template untuk foto studio pasangan serupa lainnya. Termasuk konsep foto lain yang acap kali mengandalkan seragam profesi mereka sebagai properti utama.
Lalu apa kira-kira alasan yang mendasari wanita berprofesi bidan atau perawat sering berpasangan dengan polisi, tentara, atau angkatan bersenjata lainnya? Mengapa kemudian stereotipe ini akhirnya muncul dalam topik pembicaraan publik.
1. Faktor Lingkungan
Diakui atau tidak, profesi bidan identik dengan lingkungan pergaulan yang didominasi perempuan. Kondisi terbalik dialami profesi angkatan bersenjata yang identik dengan lingkungan pergaulan yang didominasi laki-laki.
Nah, karena lingkungan masing-masing dari mereka kurang majemuk, maka dianggap ada kebutuhan lebih untuk memperoleh perhatian dari seseorang dengan tipe yang sangat berlainan. Jadi, menikah deh.
2. Kesamaan Pola Kerja
Kedua profesi ini memang dikenal dengan pola kerja yang tidak menentu. Mereka sama-sama harus siap sedia kapan saja dan dalam keadaan apapun untuk menjalankan tugasnya. Keduanya juga mungkin tidak memiliki jam kantor yang pasti.
Karena kesamaan inilah mereka akhirnya memiliki perasaan senasib dan berpikir akan lebih mudah untuk saling memahami satu sama lain. Terutama berkaitan dengan kesibukan masing-masing yang kurang terprediksi.
3. Kebiasaan Atasan
Hal lain yang memungkinkan seorang bidan atau perawat sering berpasangan dengan polisi atau tentara adalah karena terpengaruh oleh atasan mereka yang juga memiliki kecenderungan melakukan hal serupa. Sehingga, mencari pasangan dari profesi tertentu seakan menjadi kebiasaan di lingkungan kerja masing-masing.
4. Saling Melengkapi
Bidan atau perawat memang dikenal sebagai wanita yang telaten dalam merawat keluarga dan anak-anak. Mereka dapat diandalkan untuk hal itu. Sedangkan polisi atau tentara identik dengan profesi yang bisa memberikan rasa aman. Kondisi ini merepresentasikan relasi yang saling melengkapi satu sama lain, bukan?
5. Pengaruh Drama Korea
Alasan ini ada korelasinya dengan drama korea Descendants of the Sun. Drama ini bercerita tentang kisah percintaan seorang dokter yang bertugas dalam sebuah misi kemanusiaan. Hingga akhirnya ia menjalin kasih dengan seorang tentara di lokasi tersebut.
Keromantisan atau kesamaan nasib di antara mereka dalam menghadapi kondisi yang tidak mulus dapat mempengaruhi insan kesehatan dan angkatan bersenjata lainnya untuk menentukan pasangan yang terbaik untuk mereka.
Ada Faktor Lain?
Namun ternyata ada alasan lain yang ditemukan redaksi sukabumiupdate.com ketika mewawancarai salah satu anggota kepolisian di Sukabumi. Anggota tersebut telah menikahi seorang perawat beberapa waktu yang lalu.
Polisi yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, ada sejumlah faktor yang mendasari mengapa bidan atau perawat sering berpasangan dengan angkatan bersenjata, termasuk polisi. Antara lain faktor kebetulan dan intensitas pertemuan di antara keduanya.
"Faktor kebetulan misalnya seperti saya yang sebelumnya gugur menjadi polisi dan sempat kuliah di jurusan tertentu. Lalu istri saya juga gugur di bidang pertanian dan akhirnya terjun ke dunia kesehatan. Saya juga mendaftar kembali menjadi polisi dan diterima," katanya, Sabtu, 16 Januari 2021.
"Jadi kebetulannya itu karena kita sebenarnya memang telah menjalin hubungan sejak SMA," tambahnya.
Sementara faktor lain, sambung dia, aktivitas polisi identik dengan menolong masyarakat karena berbagai permasalahan yang ada.
Tak jarang, saat menolong itu polisi harus mengantar warga ke rumah sakit. Misalnya dalam kasus kecelakaan. Akhirnya di rumah sakit tersebut polisi dan tenaga kesehatan ini bertemu.
"Terus wanita mana yang tidak mau dijaga oleh suaminya. Jadi ketika dia tahu pasangannya seorang polisi dan terbiasa mengamankan ketertiban di masyarakat. Maka bisa menjadi sosok pahlawan. Begitu pula bagi si istri yang seorang tenaga kesehatan, dirasa bisa merawat suaminya itu dengan baik," pungkasnya.
Namun apapun itu, tidak ada yang salah dengan pilihan seseorang dalam menentukan pasangannya. Lha wong yang menjalaninya juga mereka sendiri.