Anak Kecanduan Gadget di Masa Pandemi, KPAI: Bisa Menyebabkan Dampak Negatif

Rabu 06 Januari 2021, 14:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah kembali menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB mulai 11-25 Januari 2021 di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satu kebijakan yang turut diterapkan dalam PSBB akibat Pandemi Covid-19 ini adalah pembelajaran siswa dalam jaringan atau daring. Kondisi ini tentu membuat aktivitas anak akan kembali disibukkan dengan gadget mereka. Padahal sebelumnya pemerintah berencana memulai pembelajarann tatap muka di bulan ini.

Kebiasaan baru para siswa yang sering berinteraksi dengan gadget ternyata membawa dampak negatif bagi mereka. Dari hasil survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), tercatat sebanyak 76,8 persen anak diizinkan menggunakan gadget oleh orang tuanya di luar jam belajar.

Komisioner Bidang Pornografi dan Cybercrime KPAI, Margaret A Maimunah, Rabu (6/1/2021) mengatakan, angka anak yang menggunakan gadget di luar aktivitas belajar ini masih cenderung tinggi. Hal itu menjadikan para siswa rawan terpapar informasi yang salah, konten negatif, dan bahkan menjadi korban atau pelaku kejahatan siber.

Margaret menuturkan, dalam jajak pendapat yang dilakukan, pihaknya juga mendapati durasi penggunaan gadget di luar jam belajar selama 1-2 jam per hari sekira 36,5 persen, durasi 2-5 jam per hari sekira 34,8 persen, dan durasi lebih dari 5 jam per hari sekira 25,4 persen.

Penggunaan gadget tersebut rata-rata adalah milik anak sebanyak 71,3 persen. Sedangkan pemakaian gadget tanpa diikuti aturan penggunaannya dari orang tua sebanyak 79 persen. Margaret menyebut, sejumlah orang tua tidak mendampingi para siswa ketika menggunakan gawainya.

Ia memberi contoh dalam kasus parodi lagu kebangsaan Indonesia Raya, pelaku yang baru berusia 16 tahun itu ternyata lebih dulu bergabung dengan grup sosial media yang berisi ujaran kebencian. Sementara kasus lain berdasarkan hasil pengaduan KPAI, orang tua melapor soal adanya grup pornografi yang mengundang anak mereka ke dalamnya.

Oleh karena itu Margaret mengimbau para orang tua agar mengecek dan mengontrol penggunaan gadget oleh anak mereka. Ia mengajak para orang tua untuk berkomitmen ihwal aturan penggunaan gawai tersebut.

Selain mengubah kebiasaan hidup anak, ternyata pembelajaran daring telah dianggap membosankan dan sebanyak 78,17 persen pelajar ingin kembali belajar di sekolah. Hal itu berdasarkan survei lain yang dilakukan KPAI.

Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti telah melakukan survei singkat soal persepsi peserta didik ihwal rencana pemerintah yang akan memulai pembelajaran tatap muka pada Januari ini. Survei ini dibuat untuk mendengarkan suara anak Indonesia.

Survei ini menggunakan aplikasi Google Form dengan cara menyebarkan kuesioner lewat aplikasi WhatsApp dan Facebook, dibantu pegiat pendidikan dan guru yang tergabung di Federasi Serikat Guru Indonesia.

Dari 62.448 responden pelajar, sebanyak 48.817 atau 78,17 persen setuju pembelajaran tatap muka kembali dilakukan pada Januari ini. Sementara sebanyak 6.241 siswa atau sekira 10 persen tidak menyetujuinya. Dan 10.078 atau sekira 16,13 persen pelajar menjawab ragu-ragu soal belajar tatap muka ini.

Siswa yang setuju pembelajaran kembali dilakukan secara tatap muka rata-rata beralasan telah jenuh dengan pembelajaran daring. Mereka juga mengaku memerlukan praktikum dan membahas materi pelajaran yang sulit diberikan secara online. Sekira 56 persen siswa yang setuju tatap muka ini berasal dari jenjang kelas 6 SD, kelas 9 SMP, dan kelas 12 SMA/SMK.

Sementara siswa yang tidak setuju pembelajaran tatap muka rata-rata cemas terpapar Covid-19 karena kasus yang masih tinggi. Ada pula yang tidak setuju tatap muka karena masih ragu dengan kesiapan sekolah soal penyediaan sarana dan prasarana protokol kesehatan.

KPAI mengatakan, survei singkat tersebut dilakukan dalam sepekan, sejak 11-18 Desember 2020. Dari 62.448 siswa yang mengikuti survei, 55 persen di antaranya adalah laki-laki dan 45 persen lainnya perempuan.Sedangkan jenjang pendidikan, survei ini diikuti siswa SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan madrasah.

Survei tersebut melingkupi 34 provinsi, dengan mayoritas siswa tinggal di Pulau Jawa. Adapun wilayah dengan peserta survei tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Ada juga siswa dari Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Jambi, NTB, Bengkulu, dan provinsi lainnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug