SUKABUMIUPDATE.com - Sistem imun anak di bawah lima tahun belum maksimal seperti usia di atasnya. Sehingga seringkali masih rentan terkena penyakit, salah satunya demam.
Namun orangtua sebaiknya jangan buru-buru memberikan anak antibiotik. Dokter spesialis anak dr. Mulya Rahma Karyanti Sp. A(K)., menjelaskan bahwa tidak semua demam hatus diobati dengan antibiotik.
"Demam tidak selalu membutuhkan antibiotik. Apalagi kalau penyebabnya virus yang khasnya itu demam mendadak dan mukanya merah. Sebaiknya diperiksa ke dokter, supaya diketahui penyebabnya," jelas dokter Mulya dikutip dari siaran langsung Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Minggu (29/11/2020), seperti dikutip dari Suara.com.
Ia menambahkan bahwa antibiotik hanya diperuntukan untuk demam yang disebabkan bakteri. Biasanya gejalanya demam terjadi secara berangsur-angsur beberapa hari dan cenderung meningkat pada sore hari.
Orangtua juga perlu memerhatikan kondisi fisik anak. Menurut dokter Mulya, jika anak masih tercukupi cairannya maka bisa hanya diberikan obat penurun panas.
"Sebaiknya observasi dulu penyebabnya apa. Selama anak minumnya bagus, masih pipis setiap 4 jam, aktif bergerak, berarti gak perlu antibiotik. Berikan aja obat penurun panas dan bujuk anak banyak minum kalau perlu yang ada kalorinya dengan jus," paparnya.
Selain itu, demam juga bisa diredakan dengan melakukan kompres menggunakan air hangat, lanjutnya.
"Yang dikompres bagian di mana pembuluh darah besar lewat, seperti dilipatan ketiak pangkal paha, selama 10-15 menit. Itu panas cepat turun," pungkasnya.
Sumber: Suara.com